Suatu Hari di Bulan Agustus

Sebuah sabtu siang, 5 gadis ini duduk-duduk di Taman Gedung Sate, dalam teduh pohon tinggi dengan semilir angin. Saling bersender dan bersenda, teralunlah lagu ini dari suara mereka.

Kadangkala
aku bertanya
dimana cinta berada
tersembunyi tiada kunjung menghampiri
Dua angsa memadu rindu
di danau biru bercumbu
pagut sepi ku di sini

letih hati

Begitu jauh
waktu ku tempuh
sendiri mengayuh
biduk kecil, hampa berlayar
akankah berlabuh ?
hanya diam menjawab kerisauan


Kadangkala aku berkhayal
seorang di ujung sana
juga tengah menanti
tiba saatnya
Begitu ingin
berbagi batin
mengarungi hari
yang berwarna
dimana dia
pasangan jiwaku ?
ku mengejar bayangan
kian menghilang

penuh berharap

Enak sekali memang lagu ini, selain lirik yang puitis musiknya pun sangat nyaman didendangkan. Dan saat itu memang lagu ini mewakili masa dan waktu bagi gadis-gadis tersebut sepertinya.

Ya, 5 agustus 2001, salah satu dari mereka akhirnya menemukan pasangan jiwanya, tempat berbagi batin. Dengan sebuah akad dan janji. Bismillahirahmanirrahim, dengan niat ibadah menjalani kehidupan baru dengan semua rasa kasih. Kini 5 angka sudah terjelang. Sudah terlantun banyak puisi, terurai air mata, bahagia dan duka. Harap tergerai satu persatu. Alhamdulillah. Langkah tidak berhenti sampai disini, Insya Alloh. Kini dengan berempat tangan semakin kokoh, pegangan menguat, harap makin membuncah. Semoga Alloh meridhoi, merahmati dan memudahkan. Amin.

*Engkang, wilujeng nu ka 5 urang, nganggakeun sagala kanyaah nu teu kantos kendat. Hatur nuhun tos nyarengan ku kadeudeuh ka abdi katut barudak*

Alhamdulillah, 5 tahun pernikahan, 30 tahun usia saya, hari ini. Dengan anak 2, makin tua, semoga dapat membawa manfaat bagi keluarga, sesama dan dunia :).

*Terima Kasih untukmu Sang Suami...selalu menjadi Kado termanis disetiap tahun berulang*

*Untuk peserta foto diatas, tak pernah berhingga rasa sayang dan cinta untuk kalian. Yuyu, Novi, Ira, Poppy... terima kasih menemani jejak-jejakku*