Sunday, March 16, 2008

I'm Lucky Because....*N *Ai too

Pulang sekolah Raka bawa hasil karyanya di kelas art. Ceritanya, dia menggambar "things" yang menunjukan keberuntungan dia. Ini dia terjemahkan disini;
Im Lucky because;

  1. I went to Washington DC
  2. I have school
  3. I like Indonesian food
  4. I have money 50 cent
  5. I ever seen rainbow
  6. I can make donuts
  7. I have sun
  8. I have my favorite books
  9. I can sleep in my own bed
  10. Im strong
  11. I can blow dandelions
  12. I have my favorite games
  13. I have my family
Saya ketawa ngakak pas dia nyebutin nomor 4 ituh hehe...so lucky being Raka.

Saya bilang ke Raka "Ka, Ibu lucky to have you" dia tersipu.
Tapi pas bilang ke Ai,
Ibu : "Ai, ibu lucky to have you too"
Ai : "I know"
pede budak teh

Suatu hari, Ai membuat sesuatu yang Amazing. Ditunjukanlah si karya tersebut ke Ibunya
Ai : Bu...look what I made...!
Ibu: Hebat
Ai : Don't call me but
Ibu: *gak ngeh* no I don't, Ai Hebat ngadambel eta sae
Ai : Ibuuu you said but, that is bad word *sambil cemberut*
Atuh si ibu ngakak gak berhenti, ayo penonton ngerti nggak???


Ibu : Ai, HEBAT is Indonesian word (sambil ditulis), artinya Amazing. Not but in english
Ai : Ohhh...I thought you call me but, Hi but. This is hibat (dibaca ala english)

lumayan hiburan....banyak anak banyak rejeki banyak hiburan, tapi tentu saja banyak lieurnya juga, hanya lupakan ituh!!

Nelepon

Jarang-jarang Ai ngobrol dengan neneknya, biasanya hanya salam saja. Tapi kemarin cukup istimewa, ada obrolannya. Disana basa sunda, disini basa inggris;

Mamah Nini (MN) : Ai damang? (Ai sehat?)
Ai : Good, alhamdulillah
MN : Iraha Ai bade ka bumi Mamah?(Kapan Ai mau ke rumah mamah?)
Ai : Where do you live?
MN : Didieu di Indonesia, di pameungpeuk di tempat Ai dilahirkeun.
Ai : O...I dont know, but I want to meet you
MN : Mamah ge sono!
Ai : Yes, but Its time to bobo, I'll call you later ok! bye salamalikum

si Ai merasa nggak ya kalau itu neneknya yang darahnya juga mengalir didirinya :(.Ingin sekali mempertemukan mereka.

Nelepon ke Anti Oumy di Amherst as Hanif

Oumy : salamalaikum, hanif how are you doing?
Hanif : Good,
Oumy : I miss you so much
Hanif : Me too
Oumy: Will you come back here to Amherst?
Hanif : I will but now Im still busy playing, I'll be there in a minutes ok!. Talk to you later, bye!

hihi emang Amherst tetangga sebelah.

Friday, March 14, 2008

8 Bulan

Hela nafasmu adalah bahagia
Tatapan mata pun indah yang ada

Nak, dengan adamu disini, semua warna menjadi sempurna ternyata....

Robbana Hablanaa min azwajinaa wa dzuriyatinaa qurrat ayuun wa ja'alna lil muttaqiina imamaa...Amin.


Thursday, March 13, 2008

Space

Masih nyambung tulisan sebelumnya tentang berbagi waktu dengan anak-anak.
Idealnya kan begini; *ini idealnya saya ya, dari teori dan pengalaman*

  1. Waktu keluarga, dimana semua anggota keluarga berkumpul.
  2. Orang tua (ibu dan atau ayah) punya waktu khusus dengan setiap anak
  3. Anak punya 'space'nya sendiri
  4. Anak-anak punya waktu mereka bersama
  5. Orang tua punya waktu bersama
  6. Ibu perlu "own space" dong!
  7. Ayah juga butuh sendiri nya Yah? atau ayah mah space di luar rumah saja, di rumah mah urusannya keluarga? *ah belum waktunya sepertinya, maklum masih student *
Coba ya kegiatan saya dirumah ngapain aja, jangan2 banyak no.6 nya hehe...

Pagi, menyiapkan Raka dan Ayahnya sekolah, lengkap dengan lunchnya untuk dibawa. Kadang2 yang dua masih tidur, kalaupun tidak tidur ya acara harian langsung dimulai.

Sepagian urus Ai dan Ade, makannya dan mainnya. Kami bertiga bersama-sama. Kadang Ai maen games atau main sendiri di kamarnya (no.3). Kalau Ade tidur, si Ibu langsung ke dapur masak dan beberes. Seringkali dimanfaatkan untuk ngobrol sama Ai berdua saja, main spelling bee atau I spy atau hanya cerita. Tidak jarang juga masak camilan yang Ai suka dengan dibantuin Ai (no. 2 with Ai) tidak lama sih memang, karena si Ade juga tidur siangnya sebentar saja.

Jam 3 sore Aka pulang sekolah, sembari ngemil dia pasti langsung cerita disekolah, memperlihatka hasil karyana seharian. Saat itu walaupun Ade dan Ai ada sekitar tapi saya ngobrol dengan Aka. Setelah itu yang dua maen barengan, nonton tipi atau di kamar bersama toysnya. Tidak jarang Ade ikutan maen bareng(no. 4). Ibunya kembali bertempur dengan dapur dkk. Kalaupun Ade tidak ikutan maen ya ikut ke dapur dibawa masak atau beberes.

Ketika jam makan malam tiba, semuanya berkumpul. Kalaupun ayahnya pulang telat, berkumpulnya jadi pindah ke waktu sholat atau setelah sholat tapi sebelum tidur (no.1).

Waktunya tidur malam, jam 9 Aka baca buku kadang ditemani ayahnya kadang sendiri (no.3) Seringnya jam2 ini, saya ngobrol sama dia, tentang banyak hal berdua saja, gak lama sih memang paling 10 menit saja (no 2 with Aka). Jam tidurnya Ade dan Ai kadang bentrok, jadi pas Ibunya ngurus Ai, ade sama Ayah, kalau Ayah sudah tidur, ya Ai yang ngalah kudu nunggu Ibu menidurkan Ade dulu. Soalnya Ade mah butuh waktu sebentar untuk ditidurkan sedangkan Ai lama karena harus baca buku dulu yang paling sedikit 3 biji.

Jam 11 malam baru semua anak tidur. Kalau ibunya mau "gaul" ya nginet yang diclaim sebagain kebutuhan no 6 itu. Kalau tidak ya nonton tipi sambil menemani si Ayah "bermain" dengan komputer atau kertasnya (no 5). Jika no 5-6 ini didapatkan berarti hari akan berakhir dini hari berikutnya .

Itu kegiatan weekdays, tidak selalu sama persis sih tapi umumnya begitu. Kepikirnya cukup waktu buat anak2 teh, eh ternyata masih dapat complaint juga. Jangan2 karena kebanyakan jadi merasa perlu lebih hehe.

Jadi Insha Alloh, saya tidak hanya mengumbar kata2 dengan sering2 bilang "I love you" dkk, pun tidak sekedar hugs dan kisses. Tapi juga mata dan hati disana bersama mereka.

Anyway, bukankah bagus juga menerima complaint dari anak2? minimal mereka bisa mengemukakan kebutuhan dan keinginannya jadi kita bisa lebih aware lagi kan ya hehe.

O,ya tadi sebelum Aka bobo, kami berdua ngobrol. Terus dia bilang gini
"Ibu I know that you love me, can you do more?"
"do you think Ibu don't have enough love for you?" kata saya sambil kerung.
"No, your love is enough but I need you do more", kata Aka.
"Naon kitu?"
"I need you to help me clean up my room, so tomorrow after school I'll just play the computer". Jadi ditagih deh.

Aka hanya boleh main komputer Jum'at-sabtu. Tapi sebelumnya punya tugas membereskan kamarnya sendiri.

Kalau Ai lain lagi....

"Ibu, you say that you love me, can you be with me now?" itu rayuan Ai kalau tidurnya mau ditemani.

Dasar anak-anak teh banyak keinginan, hah baru sadar jangan-jangan ketularan ibunya .

Sunday, March 09, 2008

Do You Have Enough Love?

Suatu sore, kami semua berkumpul di satu ruangan. Raka dan Ai sedang menikmati snacknya, Ayahnya sedang ditimbuni kertas-kertas, sedangkan saya menggemasi Ilman. Sambil gelitikin Ilman, tanpa terpikir apapun saya ngomong "I love you more than anything?". Tiba tiba Raka nyeletuk "do you love ade more than me?" walah, kaget dan langsung merasa tidak nyaman, bukan maksud begitu sebenernya. Lalu saya jelaskan ke Raka, kalau tadi hanya bermain-main sama Ade dan Ibu mencintai semuanya sama. Tidak dibedakan, Insha Alloh.

Lalu dia kembali bertanya...
"Do you have enough love for everybody?" tanpa pikir panjang saya langsung menjawab "Yes I do, even more"

Obrolan terhenti sampai disana ketika itu. Tapi lain hari saya ngobrol berdua Raka, nanya apakah dia merasa Ibu tidak punya enough love buat Aka atau mungkin dia merasa Ibu berubah dsb.

Raka menjawab "I know that you love aka but you are too busy with ade". Raka diajak ngobrol, dikasih pengertian kalau saat ini Ade masih baby, belum bisa melakukan banyak hal seperti Aka do. Apa jawabnya "I know that, thats fine for me". Tapi saya merasa kurang puas dengan keadaan ini, harus ada tindak lanjut, dan sepertinya saya tau solusinya, spend more time with Raka, just him. Tapi kembali terbentur masalah, kapan waktunya?.

Itu dengan si cikal, bagaimana dengan si tengah?

Suatu malam, Raka & Ayahnya sudah bobo, saya sedang menggendong Ilman untuk dininabobokan, Ai minta dibacakan buku. Saya bilang padanya "Why don't you read book by yourself, you can read very well" dia jawab "But I want you to read this book for me". "Ok, can you wait until Ade bobo? so Ibu will have more time for you" Ai jawab lagi "Ibu you have to be responsible to me" sambil cemberut berbalik meluk buku dan bobo. Oh hancur hatiku....Ai menyentakkan dada dan pikiran dengan komentarnya yang terdengar "Ibuuu tidak bertanggung jawab pisan". Solusinya "spend more time with Ai, just him"

Saya tau saya punya banyak cinta dan kasih untuk mereka, merasa sangat banyak sampai kadangkala tidak tertampung, tapi saya tidak punya cukup waktu rasanya, kemana saja, apa saja yang dilakukan entahlah, seperti anda tau urusan rumah kadangkala tidak pernah tuntas, apalagi punya bayi. Ah tidak adil rasanya itu dijadikan alasan. duh, hapunten Ibu bageur!.
Mhhh ini baru 3 atau sudah 3 .

Bagi Ibu yang punya anak lebih dari satu, bagaimana Ibu berbagi waktu dengan each child? sok atuh sharing?

Saturday, March 08, 2008

Acara Makan

Tiga anak dengan 3 pengalaman yang berbeda, mulai dari hamilnya, proses lahiran, juga perkembangannya beda-beda. Kini di yang ke-3 ini si Ibuna sedang kepayahan dalam urusan makannya Ade Ilman.

Ade baru dikasih makanan tambahan di usianya yang ke-6 bulan, jadi saat ini di bulan ke-2 dia belajar makan. Tapi dalam rentang waktu yang hampir 2 bulan itu hanya satu minggu dia bisa makan dengan tenang, banyak tanpa protes yang berarti. Banyak cara yang dipakai Ibuna untuk membuat Ade makan. Biasanya cara satu berhasil dalam satu hari, esoknya diterapkan gagal lagi, cari taktik lainnya lagi, gitu we terus. Kadang mingkem, kadang ditepis, kadang sembunyi, kadang dikeluarkan lagi ah...Ibu-ibu pasti tau deh bagaimana urusan makan ini. Padahal makanannya bikin sendiri, menunya divariasikan juga.

Ini berbagi tips sama neng Ira yang Raditnya sedang GTM (Gak tuka makan ya Ra? hehe) siapa tau di Radit bisa sukses;

  1. Ciptakan suasana yang asik
  2. Buka Bib, kadang dia gak suka pake bib, kagok mungkin.
  3. Makan bareng seluruh keluarga. Nyuapin kakaknya sekalian nyuapin adiknya
  4. Makanan bayi simpan di piring makan kita, kadang2 Ade mah mau ngambil makanan kita.
  5. Disuapin pake tangan, maklum orang sunda hehe ngaruh teu nya? tapi berhasil beberapa kali.
  6. Sambil nonton baby-baby makan
Bari itu yang diterapkan, ya di gilir saja akalnya. Tapi tetep belum sesukses seharusnya, masih mencari taktik juga. Ibu-ibu punya taktik jitu lainnya? terima kasih kalau bisa berbagi, buat bayi nih ya...belum bisa diterapkan akal2-an buat anak gede mah hehe. Searching di Inet, umumnya yang susah makan tuh toddler, belum bisa diterapkan di My Ilman.