Sunday, December 28, 2008

Kembali Bermula

Benarkah tiba di 1430 H karena 1414 H baru saja ditulis kemarin rasanya.

Benarkah 16 tahun berlalu sudah, ingat setiap lembar buku itu berjejer dua angka 14.

Benarkah kini adalah kini, beribu hari berlalu setelah masa itu padahal impian yang terajut masih belumlah terurai panjang.

Dimana jiwa berada

Dimanakah gegas yang kucipta

Saatnya kembali semula, dalam sujud panjang harapan dan do'a

Hari ini jalan berawal dititik 1430 H

Mari....

*Lexington, 1 Muharram 1430 H

Sunday, December 21, 2008

Aku Mencintaimu Tanpa Tapi

Akuilah bahwa kau mencintainya!

Iya sih, tapi dia suka memaksakan kehendak, dia suka mengatur, dia ingin aku begini dan begitu, aku lelah, cape entah...

Ah jangan kotori cintamu dengan uraian kalimat setelah tapi itu. Karena diapun mencintaimu tanpa tapi. Tak dibiarkannya tangis jatuh dari kelopak matamu, rasa sakitmu derita panjangnya, tertawamu bahagia yang tak berkesudahan untuknya. Harapnya adalah jiwamu untuk melangkah dan meniti. Inginnya adalah semangatmu untuk berjalan dan berlari. Coba pikir dan rasakan dengan hati!


Ah....betapa aku akan mencintainya, dengan segala kediaannya. Aku mencintainya karena dia aku ada, karena begini dan begitunya dia adalah hirupan lega nafasku kini. Aku mencintainya karena dia adalah jiwa yang mengalir deras dalam aliran hidupku, aku mencintainya karena dia adalah raga yang mengkokohkan derap langkahku. Ya, aku mencintainya.


Katakanlah padanya, segera!

"Ibu, aku mencintaimu tanpa tapi"


Untukmu, untukku dan untuk mereka, Selamat Hari Ibu!

Friday, December 19, 2008

"Bayi"

Kemarin sambil menggendong si bungsu yang sedang tidak sehat, saya coba nonton Film Juno, mungkin sudah pada nonton ya, ini kan Film tahun lalu. Film ini berkisah tentang seorang anak remaja putri (Juno, 16thn) yang hamil. Awalnya Juno berniat menggugurkan kandungannya, tapi kemudian dia refused niatnya tersebut dan akhirnya mempertahankan bayinya dengan niat setelah bayinya lahir akan diberikan kepada orang tua yang sangat menginginkan anak tapi belum diberi kesempatan memilikinya, kata lain cari pasangan yang mau mengadopsi.

Anyway, saya tidak akan menceritakan film itu, saya hanya teringat tentang kebebasan sex anak remaja di sini (amrik maksudnya).

Saya pernah tinggal selama 2,5 thn di Massachusetts, negara bagian "paling sekuler" kalau kata orang-orang. Yang membolehkan pernikahan gay dan melegalkan aborsi. Saya tinggal di salah satu kota kecil, Amherst. Kota yang hampir setengah bagian penduduknya adalah mahasiswa.

Di Amherst ini ada sebuah SMA, salah seorang counseling disekolah ini kebutulan teman saya. Beliau seringkali bercerita tentang siswanya, anak-anak yang memiliki "segala" kebebasan termasuk sex. Bahkan ada yang disebut "predator", sang kakak (laki-laki) yang mengadakan pesta dan menjadikan adik perempuannya sebagai "suguhan" terhadap teman-temannya, mengerikan. Mungkin mereka juga tidak khawatir akan kehamilan toh akhirnya bisa diaborsi, naudzubillah hi mindzalik. Siswa juga mendapatkan pendidikan sex lengkap dari a-z, proses dan akibat.

Lalu teman saya berkisah, bahwa sekolah menyediakan sebuah boneka bayi yang mirip dengan bayi manusia, yang akan menangis ketika lapar, pipis dsb. Anak-anak SMA tersebut akan mendapat giliran untuk membawa bayi ini kemana-mana, ke sekolah, di rumah diurus dll. Tujuannya biar siswa tahu dan mengerti betapa besar tanggung jawab mengurus bayi itu, dan tentu saja cape dan lelah sedangkan bayi butuh perhatian kapan saja dan dimana saja. Diharapkan siswa itu berfikir dulu sebelum melakukan sex bebas, karena akan mengakibatkan kehamilan dan bayi itu harus diurus seperti si boneka tadi (lo tapi kan kalaupun hamil masih boleh diaborsi, naudzubillah hi mindzalik). Hasilnya bagaimana saya tidak tahu lagi, belum ngobrol lagi dengan teman tersebut.

Sekarang saya tinggal di Kentucky, state yang "tenang". Disini pernikahan gay tidak boleh, aborsi juga tidak legal, Gereja banyak, layaknya Masjid di Indonesia, kegiatan keagamaan marak. Tapi sex bebas mah tetep, anak remajanya juga.

Disini saya tidak punya teman counseling tapi punya teman yang memiliki anak SMA. Sewaktu kelas 2 SMA, dia dan teman-temannya diberi tugas membuat "bayi". Bayi ini terbuat dari 5lbs tepung terigu (bentuknya kotak), yang bibuatkannya kaki, tangan, dipakaikan baju dsb. Si "bayi" ini juga dibawa kemana-mana, tapi kan tidak "hidup" seperti bayi di SMA Amherst sana, jadi bisa hanya dibiarkan saja di tasnya. Tujuannya mungkin yang sama.

Mereka kreatif menciptakan ide untuk memberikan pengetahuan kepada anak-anak remaja salah satu akibat hubungan sex. Tapi hasilnya seperti apa, entahlah. Padahal menurut saya solusinya itu agama, agama dan agama. Islam tepatnya.

Dan ternyata juga kehidupan sex bebas para remaja ini bukan hanya terjadi di Amerika, di Indonesia juga sudah "biasa" sepertinya, tersembunyi ataupun terungkap, duh.

Ini ada link bagus yang cukup berkaitan dengan cerita saya diatas. Tulisan ibu Elly Risman di Republika dan Tanya Jawab konsultasi parenting dengan teman-teman di Belanda

http://liasaja.multiply.com/links/item/3

http://liasaja.multiply.com/links/item/4

Thursday, December 18, 2008

Parenting 101 (Second Session) by John Rosemond

Yang ini lebih sering mengangguk-angguknya daripada mengernyitkan dahi :D. So??? please write your opinion, lets share!

This is Part 2 and the conclusion of Parenting 101, an overview of the fundamentals of effective parenting. Last week's class dealt with such basics as having a more active relationship with your spouse than you have with your children, saying "No" more than "Yes," and the much overlooked fact that the discipline of a child is accomplished through the conveyance of proper leadership, not reward-ship or punishment-ship. Having built a strong foundation, we will now move into a set of specifics that are equally essential to raising a child who will be well-equipped to deal successfully with the realities of independence. After all, the purpose of raising a child is to get him or her out of your life and into a life of his/her own.

1.) Put yourself at the center of your child's attention, not the other way around. It is a simple matter to discipline a child who is paying attention to you and nigh-unto impossible to discipline a child who is not. In that regard, always keep in mind that the more attention you pay a child, the less attention the child will pay to you.

2.) Put your child into a meaningful role in your family, one that is defined in terms of responsibilities known as chores (remember them?). By the time your child is 4 years old, he should be contributing significant time and effort on a daily basis to the maintenance of the household. Your child's chores should not be assigned haphazardly, but should be established as a routine. In addition to picking up after himself and keeping his own living space clean and orderly, he should be working in "common areas" of the home, doing such things as dusting and vacuuming. You do tell people that your child is gifted, do you not? Without chores, a child is a mere consumer, on a perpetual entitlement program, and entitlements do not strengthen people or culture. Grow a strong child!

3.) Keep television and other electronic media out of your child's life until your child has learned to read well and is self-entertaining. The research is clear that electronic media shortens attention span, interferes with the development of certain critical thinking skills, and develops a dependency that leads to frequent complaints of boredom. Remember that an average of just two hours of "screen time" a day means your child is absorbing electronic stimulation to the tune of 730 hours a year. That's the equivalent of eighteen 40-hour work weeks! Think of the creativity that's being lost! Grow a child with a strong brain!

4.) From day one, keep clutter out of your child's life by keeping toys and other "stuff" at a minimum. Paradoxically, children who entertain themselves well (low-maintenance children) tend to have few toys. These children are also more grateful for and take better care of what they have. Grow an imaginative, creative child!

5.) Emphasize manners, not skills. Sixty years ago, most children came to overcrowded first grades not knowing their ABCs, yet at the end of the year were reading at a higher level than today's kids, most of whom are already reading in kindergarten. That happened because parents of sixty years ago taught proper behavior, not skills; therefore, teachers taught skills, not proper behavior. Grow a polite child!

6.) Love your child enough to do the first ten. Grow a happy child!

Family psychologist John Rosemond answers parents' questions on his website at www.rosemond.com.

Copyright 2008, John K. Rosemond

*About the Author: Rosemond has written nine best-selling parenting books and is one of America's busiest and most popular speakers, known for his sound advice, humor and easy, relaxed, engaging style. In the past few years, John has appeared on numerous national television programs including 20/20, Good Morning America, The View, Bill Maher's Politically Incorrect, Public Eye, The Today Show, CNN, and CBS Later Today.

Parenting 101 by John Rosemond

Ini saya copas dari washingtontimes.com. Ada dua sesi course dan ini yang pertama. Awalnya saya terheran-heran dengan beberapa pendapat beliau ini, tapi sisi lain juga mengangguk-angguk. Silahkan baca sendiri, dan bagaimana pendapat anda?

Welcome to Parenting 101, a two-part introduction to the fundamentals of effective child rearing. You will have acquired what it takes to raise children who are mannerly, self-disciplined and do their best in school.

As you will see, the fundamentals in question do not include various clever means of manipulating reward and punishment. If to this point, parenting has not been a relatively simple, easy-going affair, your problem is your attitude and your point of view, in which case, you signed up for the right course.

• If you are married with children, put your marriage first. Your relationship with your spouse should be considerably more active than your relationship with your children. You should pay more attention to your spouse, talk more to your spouse, do more for your spouse, and spend more time with your spouse than you pay, talk, do and spend with your kids.

There is, after all, nothing that more effectively secures a child's sense of well-being than knowing his parents are taking care of their relationship.

• If you are single with children, have lots of interests outside of your interest in your children. Have hobbies, friends, activities and a job that take your attention away from your kids. In so doing, you will become interesting to them. They will have greater respect for you, and they will pay you more attention. Whether married or single, be the center of your children's universe as opposed to letting them be the center of yours.

• By the time your children are 3 years old, you should build a boundary between yourself and them, one that limits their access to you. Let them know you are not at their beck and call, that you have a life beyond being their mother or father, and insist they respect your privacy.

• Say "no" more than you say "yes." Actually, the proportion should be at least five to one. The only children who can't take "no" for an answer have parents who do not say it often enough and cannot say it with conviction.

• Put the horse of leadership in front of the cart of relationship. The secret to effective discipline is not manipulating consequences cleverly; rather, it is assuming a posture of loving leadership in their lives.

Leadership is a simple matter of acting like you know what you're doing, know where you're going, know what you want and know you are going to get it. That translates to a calm, confident, casual parenting style.

Thursday, December 04, 2008

Berita Gembira

Belakang: Ki-ka; Yuyu, Poppy, Lia. Depan; ki-ka: Ira,Novi

Alhamdulillah hari ini telah lahir lagi ponakan baru, Yuyu (www.yuyuhn.multiply.com) sudah melahirkan putri ke-2nya tadi pagi jam 6 WIB, ibu dan baby sehat alhamdulillah. Dua minggu lalu Ira, melahirkan anak ke-2nya juga, tapi putra. Hampir sebulan lalu Poppy mengakhiri masa lajangnya dan berharap segera dapat momongan. Alhamdulillah berita-berita membahagian. Semoga generasi penerus itu menjadi anak-anak sholeh dan sholehah, buah mata ayah bundanya, pembela bangsa dan agamanya. Amiin.

Sewaktu jaman kuliah dulu kami berkarib berlima, kuliah di fakultas yang sama, Fikom Unpad'95 tapi jurusan yang berbeda, hanya Ira dan Novi yang jurusannya sama. Entah kesamaan apa yang kami miliki hingga akhirnya cocok bersama, entah kesukaan makan pake tangan, atau nongkrong dibelakang gedung sate, atau daya khayal kami yang suka melambung jauh sampai melebihi tingginya angkasa itu yang sama. Yang jelas ini teman kampus yang bermain diluar kampus, dalam kampus jarang bersama karena berbeda jam kuliah.

Waktu mudik kemarin, Elba, suaminya Yuyu bilang bahwa dia sempat "meramalkan" bahwa urutan menikah kami bakal tergantung urutan lulus kuliah hihi ada ada sajah. Tapi ternyata iya. Saya lulus Nov'99, Yuyu dan Ira 2000, terus Poppy dan selanjutnya Novi. Saya menikah 2001, terus Yuyu, Ira dan kemarin Poppy jadi tinggal Novi segera menyusul Insha Alloh. Nah jumlah anak saya nih yang belum disusul, mereka baru sampai angka-2 hihi.

Jadi...lebaran Idul Adha senin ya? alhamdulillah (ini postingan teh kemana2 gini hehe, punten ah). Selamat Idul Adha ya, semoga bisa menjalakan syaum arafahnya, bisa berqurban dan menikmati indahnya berqurban. Kami disini juga dengar gosiip sih mau potong kambing ditetangga .

Ps: poto diatas diambil belasan taun laluuuuu sekarang sudah berubah semuaaaa

Saturday, November 22, 2008

Mainan Canggih

Ketika datang ke US awal tahun 2005 lalu, saya langsung dikenalkan dengan blogspot oleh seorang teman, lalu bermain-mainlah saya disana. Menulis, berbagi dan berteman. Kehilangan teman secara fisik karena menjauh cukup terobati walaupun tidak bisa menggantikan posisi teman nyata itu. Lalu seorang sahabat membawa berita baru, sang Friendster (FS) "kamu bisa menemukan teman2 SMP atau SMA-mu lo, aku aja langsung ketemu temen2 lama sampai temen SD aja ada" katanya. Sign in lah saya di FS, tapi sayang teman2 SD-SMA tidak saya temukan ketika itu, hingga akhirnya jarang dibuka dan hampir terlupakan. Kemudian diajak lagi ke Multiply (MP) "asik lo" ujarnya. Karena awalnya iseng saja maka ketika sign in di MP pun pake id liasaja, maksudnya liasaja lah susah susah amat :D, pun diniatkan buat nulis tentang sendiri saja, karena cerita anak2 dan lain-lain ada di blogspot. Eh rupanya di MP makin seru karena selain bertemu teman-teman kuliah juga ada alert-nya jadi mudah untuk menelusuri dan mengunjungi, atau bahkan bisa baca postingan teman-teman melalui email yang datang.

Kurang lebih setahun lalu, ketika saya pindah ke Lexington, teman di Amherst ngajak untuk sign in di Facebook (FB), saat itu saya menggunakan imel lama yang ternyata malah kena spam hingga tidak bisa log in. Akhirnya si FB pun tidak terurus, tapi sesekali pergi kesana kalau sang teman memberi tahu kalau beliau punya foto2 baru dsb.

Sekitar sebulan lalu, saya disapa seorang teman SMP di FS, akhirnya ada juga. Lalu dari beliau mulai merambat menemukan teman lain, terus bertambah ke teman SMA jadi enjoy bermain kembali di FS dan ceting sama teman2 SMP-SMA, senangnya bisa bernostalgia lagi.

Seminggu lalu, ceting dengan teman kuliah, beliau baru saja menikah, foto2 ada di FB, katanya. Larilah saya kesana, ya dalah ternyata ck...ck...FB rame pisan, banyak orang dan banyak pernak perniknya pun saya punya ratusan request yang tidak terjamah selama ini, duh punten banget. Tapi sepertinya FB lebih kompleks ya, akan makin nambah kerjaan aja hehe, seru sih sepertinya.

Gimana bagi2 waktunya ya? teman disana disini menyapa dan harus kembali disapa dan memang sayapun ingin mengirim sapaan, ingin ngobrol. Walaupun dimana2 banyak teman yang sama tapi juga di masing2 ada teman yang berbeda2.

Ah ternyata mainan maya ini tidak ada habisnya...
*heyyyy buuuuu anak-anak minta makan tuh! come on get up from your seat now!!!*

Thanks A Bunch

After he bought me a new laptop with no reason, this time isn't my birthday, not even our wedding anniversary or mother's day or some other special things, he just gave me one and that's make even bestest present ever, right?. And today, he drove me to the movie theater to let me have my own time, yes my very own time, and he came back home to take care of the boys. Oh how lovely...he is my man, the best man ever .




Thursday, November 20, 2008

Oleh-Oleh Indonesia (3) ; Perokok Cilik

Namanya Aldi, umurnya 5 tahun. Dia tinggal di sebuah desa kecil nun jauh di sudut Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut bersama kedua orang tua dan dua orang kakak perempuan. Orang tuanya seorang petani penggarap. Entah bagaimana awal mulanya orang tua saya mengenal mereka, yang saya tahu ketika kepulangan kami ke Pameungpeuk bulan Juli lalu mereka ini datang ke rumah. Berinteraksilah kami dengan mereka.

Aldi mulai merokok ketika usianya 1,5thn. Tiba-tiba mengambil rokok milik bapaknya, terus mencoba dihisap dan keterusan menikmatinya. Tapi ketika umur 4 thn dia berhenti karena waktu itu sempat main ke sekolahan dan dia ditertawakan anak-anak sekolahan tersebut, lalu akhirnya berhenti karena malu. Tapi sejak kakak sulungnya menikah dia kembali merokok, itu beberapa bulan setelah ulang tahunnya yang ke-5.

Orang tuanya bilang sudah cape melarang dan mencoba berbagai cara menghentikan dia merokok sampai bapaknya pun berhenti merokok tapi susah dan akhirnya menyerah. Kalau tidak dipenuhi dia bisa nangis seharian katanya lagi. Dua bungkus perhari, bisa dibayangkan kan? 2 bungkus perhari untuk seorang anak umur 5thn ck..ck...saya bungkam. Tidak punya kata-kata yang tepat untuk mengomentarinya. Hanya berbalik arah ke anak-anak kami dan memberikan informasi kepada mereka sedikit tentang rokok. Dan Insha Alloh mereka mengerti, mereka juga heran. Disini saja jarang melihat orang dewasa merokok, kok ini malah anak kecil, "just little spot of Indonesia".

Monday, November 10, 2008

Oleh Oleh Indonesia (2)

Ketika datang ke US hampir 4 tahun lalu BB saya 52 kg, tapi waktu pulang kemarin itu jadi 59kg, tidak heran jika semua keluarga berkomentar "euleuh meni gendut" :D. Ya dimaklumlah kan punya bayi umur setaun dan masih menyusui (good excuse, isn't it?:P).

Setelah 2 minggu di Bandung, saya pergi ke pasar mau beli kerudung, selesai urusan kerudung saya jalan2 di dalam pasar melihat-lihat. Mata tertumbuk ke satu baju atasan dari batik yang lucu, saya tanya ke penjualnya sambil menunjuk baju tersebut dan beliau menjawab "yang itu cuma ukuran kecil neng, S dan M saja, kalau yang besar mah warna lain", oh jawab saya sambil berlalu. Masuk toko kedua, ada yang menarik disana, lalu saya raba dan tanya harga baju tersebut dan penjual menjawab "yang ini sekian, kalau buat Ibu mah XL harganya beda lebih mahal sedikit" ujarnya, sayapun berlalu karena ternyata yang XL itu tidak buka depan alias tidak bisa dipakai menyusui :D, bukan bukan karena tersinggung disebut ukuran besar :P. Akhirnya sampai pada toko ke-3, disana ada lagi yang menarik, tapi penjualnya bilang "ukuran XL mah nggak ada bu", ck...ck...ternyata yah saya itu besar :D.

Dua bulan di Indonesia, waktunya pulang. Dibekali baju dan rok sama saudara dan saya juga belanja beberapa buah. Sampai disini, komentar pertama yang datang dari teman "lho kok ngurus, kenapa?", kata yang lain "iya itu pipinya tidak kembung lagi" :D. Lalu melihat timbangan ternyata 54 kg sajah, pantes celana panjang dan rok yang dibawa dari Indonesia itu melorot, harus pake peniti deh. Mhhh The Magic of Indonesia rupanya. Lumayannnn.

Oleh Oleh Indonesia (1)

Kepulangan kami ke tanah air summer lalu benar-benar menjadi pengalaman indah untuk semua keluarga, terutama Raka dan Hanif. Dalam perjalanan pergi mereka tidak rewel karena excited akan pulang ke negaranya, bertemu keluarga besarnya. Disana sangat menikmati segalanya termasuk rasa sakit saat disunatpun berubah indah.

Kalau ditanya what is the best part about Indonesia,keduanya akan menjawab family, Alhamdulillah. Mereka juga jadi lebih aware bahwa mereka adalah Indonesian, belajar peta Indonesia, mencari tau interesting things about Indonesia dsb.

Salah satu hasilnya;

Suatu hari Raka sedang bersenandung American Anthem, baru belajar lagu itu di sekolahnya. Tiba tiba Hanif nggak mau kalah, bersenandung juga dia "Indonesia Raya....mhhh mhhhh." dengan bangga dan Raka terdiam hihi.

Saya bengong dan terharu, lho siapa yang ngajarin? hehe rupanya mereka tau dari Encarta Kids. "Yes we are Indonesian Boy Aka" Hanif said .

Wednesday, November 05, 2008

Akhirnya, Barack Obama

Saya bukan pemerhati aktif, hanya mendengar sesekali, membaca yang tersaji, sampai kandidat president USA ini tinggal 2 orang, Barack Obama dan John McCain. Mulai membaca lebih banyak, mendengar lebih banyak tentang mereka dan kampanye-kampanyenya. Tapi saya tidak menentukan sikap, toh saya bukan warga negara, suara saya tidak berguna. Saya hanya punya pendapat, suka yang ini karena begini, dalam hati saja. Sampai suatu saat ngobrol dengan Mickey, beliau bilang "I wish Obama win, not just because he is from democrat and I'm a democrat too but because he is different" dan saya jawab "ya he is different". Diajak ngobrol dengan teman lain "Ah I'll vote for Obama, I feel just right to vote for him". Dan ternyata disekeliling saya banyak penggemar Obama, suara-suara yang terdengar lebih banyak tentangnya. Dan pun termasuk suara kecili disini, di rumah ini :D.

Suatu hari Raka pulang sekolah membawa bahan obrolan tentang pemilihan presiden ini, dan dia bilang "I wish Obama win", "but why?" tanya saya "because he ever lived in Indonesia, like me" alasan sederhana :D. Senin kemarin pulang sekolah membawa cerita lagi "I voted for Obama" dia cerita kalau dikelasnya mereka belajar tentang election dan praktek memilih presiden ini, menulis nama di kertas, tidak dibilang2 dan mengumpulkan kertas tersebut lalu dihitung suara siapa yang lebih banyak (jadi ingat pemilihan KM dulu ya), dan rupanya dikelas dia Obama yang mendapat suara terbanyak daripada McCain, "I think Obama gonna win, he is going to be the next president of USA" katanya pede.

Hari selasa, election day tidak ada sekolah. Pagi pagi dia sudah bertanya, siapa yang menang? kami jawab "not yet". Siang diajak pergi, kami main cukup lama keluar rumah, di mobil dia ngomong lagi "ahhh why the result takes so long, ah doesn't matter whoever win" menghibur diri karena tegang. Sore hari "so who is the winner ayah?" tanyanya kembali. "The latest vote is 8 PM, maybe the result around 9" jawab si ayah. Dia menyibukan dirinya dengan main, menulis, menggambar sambil terus meriksa jam. Jam 9 malam "Its 9 ayah, is there already result?" halah, 9.30 PM masih belum final dia makin tegang "all right maybe McCain would win" katanya putus asa sambil bersiap kecewa rupanya hehe. Karena hari ini sekolah, dia saya giring tidur. Lelap diantara kepenasaranan

Pagi hari ini bangun tidur dan sebelum sholat subuh dikasih tau kalau Obama win, "as you wish Raka" dia senyum bahagia. Itu kisah kecil di rumah ini berkaitan dengan Obama :D.

Siang hari Mickey telepon, ya kami berbincang tentang kemenangan ini. Beliau bilang "well I hope he can change America to be a good place for everyone to live". Beliau juga bercerita kalau kemarin ketika di TPS banyak anak-anak muda yang vote dan banyak African-American juga yang vote yang selama ini jarang terlihat mereka ikutan vote.

Well for me just do'a, semoga membawa kebaikan dan maslahat bagi dunia, secara Amerika selama ini "mengatur" dunia.

Btw, saya suka Mrs. President lo

Tuesday, October 07, 2008

Setelah Sekian Lama, Maaf....

Tidak mudah ternyata menggerakan otak, ke hati lalu tangan untuk menulis. Karena tak cukup ingin dan niat saja rupanya. Butuh waktu, masa dan rejeki...halah ini mau ngomong apaan sih meni banyak kesana kemarinya hehehe...

Iya mau curhat saja. Pulang dari Indonesia ternyata saya menjadi tidak utuh, perasaan dan pikiran banyak tertinggal di negeri ituh, hulang huleng (mhh apa bahasa Indonesianya ya?) kerjaan saya teh. Sempat aplod poto di multiply sih, mayan walaupun belum usai juga cerita2nya. Lalu bertemu Ramadhan, duh makin tidak menentu hati, berandai2 Ramadhan di kampung halaman.

Setelah sebulan sampai disini, kami pindah apartemen, dari yang lama itu pindah ke seberang komplek, masih sama-sama punya kampus tapi ini lebih enakeun, dibawah, ada pintu depan belakang. Sayangnya colokan inet cuma satu dan wireless yang bebas jarang ada. Ya acara angkut2 juga lumayan menguras waktu dan tenaga, kami pindahan berdua saja tanpa bantuan orang lain, karena memang tidak minta bantuan siapapun, bulan puasa ah, kasian mana lexington sedang panas banget ketika itu.

Beberapa hari setelah pindah, ada tamu agung dari Amherst, kunjungan tahunan. Alhamdulillah masih disempatkan bertemu mereka kembali. Senang banget, 5 hari mereka disini. Semoga tidak sampai menunggu setahun kedepan untuk kami bertemu kembali.

Nini&aki pulang ke Amherst eh besoknya lebaran, tidak diduga karena gosipnya 1 syawal itu hari Rabu, dan rencananya keluarga Indonesia itu akan kumpul-kumpul setelah lebaran itu di apartemen kami. Jadi langsung deh bak bik buk masak dan beberes, dus2 barang yang masih ada segera disingkarkan.

Alhamdulillah, 30 September lebaran tiba di Lexington. Walaupun si ayah tidak bisa ikutan shalat eid karena beliau ngajar, tapi kami tetap berangkat ke gedung untuk sholat dijemput tetangga. Pulangnya langsung ke tempat kami berkumpul dan makan ketupat.

Jadi...mohon maaf lahir batin ya teman-teman, atas segala salah dan khilaf selama ini, Insha Alloh bukan kesengajaan. Dan semoga amal ibadah kita selama Ramadhan di terimaNYa juga kita diijinkan untuk bertemu dengan Ramadhan taun depan.

Maaf juga belum bisa berkunjung silaturahmi ke blog temans. Insha Alloh segera setelah kehidupan kembali normal :).

Sudut kiri; Bapak-bapak

Sudut Kanan; Ibus dan Bapaks

PS: Teh Aida & Teh Yanti punten poto pameungpeuk belum di apload euy, ke nya hehe.

Tuesday, August 26, 2008

Kami Kembali

Alhamdulillah kami kembali kemari, sehat dan bahagia. Tentang mudik? ah disini senang disana senang, serasa menjadi orang kaya sedunia, banyak sodara, banyak teman. Pergi kesini sodara, kesana ada teman. Alhamdulillah...

Pengalaman yang indah. Perjalanan panjang, perjuangan yang melelahkan terbayar lebih dari cukup. Menghantarkan rindu yang membuncah, menjemput silaturahmi yang tertunda sekian lama. Orang tua yang tertatih melangkah dengan binar bahagia dimatanya merengkuh kami. Belahan jiwanya yang sempat tak tersentuh selama ribuan hari. Priceless, don't you think?

Walaupun obrolan tidak saling dimengerti antara nenek/kakek dan cucunya, tapi bahasa cinta mereka miliki, bahasa yang sama. Usapan dan pelukan menjadi komunikasi yang indah diantara mereka. Semua rasa penat dijiwa raga luruh, hari esok tak terpikirkan yang ada saat itu, hanya ketika itu.

Dari satu tempat ke tempat lain kami kunjungi, menelusuri jejak jejak cinta dan silaturahmi. Lelah tidak menjadi hitungan berarti, yang ada suka cita. Hampir disetiap rumah yang disinggahi, tawaran mencicip Baso langganan selalu ada. Dengan suka hati kami tidak menolak tawarannya. Hingga si sulung bilang " I can be a Baso's monster".

Teman datang silih berganti, dari jakarta atau depok yang khusus ke Bandung untuk menemui kami misalnya, bahkan dari Brebes juga Indramayu pun menyempatkan datang, Subhanalloh, betapa kekuatan silaturahmi begitu dahsyat. Semoga Alloh melimpahkan keberkahan kepada mereka.

Adakah sisi lain? ada...bukan bukan sakit. Kami sehat, alhamdulillah. Tapi gatal gigitan nyamuk yang akhirnya jadi koreng, macet lalu lintas yang kadang jadi membosankan, sampah yang berserakan yang sempat membuat si sulung jatuh terpeleset karena menginjak plastik basah bekas makanan. Juga gatal-gatal dikepala karena tertular kutu dari sepupu. Sepertinya sangat Indonesia sisi yang tak terpisahkan, untuk dinikmati saja bukan untuk dikeluhkan bukan?. Toh kini sisi itu sudah hilang juga...yang terbawa hanya kenangan manis, bekas rasa di dada dan di lidah.


Kini Kami kembali disini, menjauhi tanah air...

We will be back home soon or later.....

Cerita pembukaan dulu lah, masih termehek mehek belum rela untuk kembali :D

Terima Kasih atas support dan doanya selama ini...

Thursday, June 19, 2008

Pamit Dulu Ahhhh

Insha Alloh dalam satu jam kedepan kami akan berangkat dari apartemen menuju bluegrass airport. Pesawat berangkat jam 5.50 am menuju chicago.


Mohon doanya dan mohon maaf lahir batin, sampai ketemu di tanah air, mudah2an ada rijki dipertemukan olehNYA. Kalau tidak, sampai ketemu kembali di udara

Bismillahirahmanirrahiimm


KJ 21, Sulungku

Kelompok Jatinangor 21 (KJ 21) adalah nama kelompok adik asuh yang sejarah berdirinya diawali dari kelompok KKN Fikom Unpad taun 1998 di desa Cikeruh Jatinangor Sumedang.
Kami,saya dengan 11 Fikomers lainnya mengawali dengan uang 150 rb dan 10 adik asuh. Uang itu diberikan untuk membantu meringankan biaya SPP adik yang kurang mampu.

Setelah acara KKN bubar, saya, Andi dan Elba (yang kelak diherani banyak kalangan karena menikah dengan sobat saya Jeng Yuyu :D) mencoba melanjutkan dengan menjadikannya kelompok resmi di kampus, membuat propsal yang ditandatangin Camat Cikeruh, membuat kartu donatur juga membuat stempel.

Adalah Elba yang memberi nama KJ 21 ini. Kelompok Jatinangor, karena kelompok ini bergerak didaerah Jatinangor dan 21 karena Unpad berada di KM 21 Jatinangor. Sederhana tapi berarti banyak, dimiliki se Unpad :D.

Mulailah kami mencari donatur. Ditawarkan donatur tetap atau tidak tetap. Donatur tetap minimal menyumbang 1000/bulan, tidak banyak tapi sangat berarti untuk anak2 SD yg sppnya saat itu hanya Rp.2000/bln, tapi makin lama donatur makin banyak dan makin besar pula dana kami,sampai ada donatur terbesar,Danareksa. Dari 10 orang adik pun bertambah jadi 21 orang.

Programnya, membantu meringankan biaya sekolah adik asuh yang kurang mampu. SPP dan buku-buku pelajaran, serta setiap bulan kami jemput mereka untuk datang ke kampus atau ke kelurahan untuk berlajar dan bermain bersama, diberikan makanan bergizi dan bertemu dengan kakak kakak asuhnya. Pernah juga diajak ke Museum dan Kebun Binatang Bandung. O,ya kami bertiga mulai dibantu banyak teman. Ada yang khusus mencari donatur atau menagih tiap bulan (di koordinir Elba), ada yang membuat laporan keuangan setiap bulan lalu ditempel di sekitar kampus sebagai laporan kepada para donatur ( itu sayah) dsb.

Bagaimana kami mendapatkan adik asuh ini?
Saya berjalan ketiap sekolah di kelurahan Cikeruh meminta data anak yang kurang mampu kepada pihak sekolah. Setelah mendatangi sekolah dan mendapatkan nama-nama anak2nya, saya menemui keluarga mereka satu persatu, berbincang, melihat bagaimana kondisi mereka. Ah masa-masa itu indah sekali, berjalan dipematang sawah dari satu rumah ke rumah berikutnya, yang ada hanya angin dan suara burung. Atau kali lain berjalan menanjaki bukit diantara pohon-pohon umbi (Umbi Cilembu Lho :D). Dan akhirnya pertemuan demi pertemuan dengan keluarga adik asuh ini saya lakukan rutin. Indah dan nikmat, spirit selalu terperbaharui. Alhamdulillah.

Sedih sekali kalo inget berbagai kisah keluarga adik asuh ini,

Satu anak laki-laki sangat cerdas yg hidup di sebuah gubuk (bener2 gubuk) dengan 2 kakak dan ibu, konon ayahnya di penjara karena kasus narkoba (Elba inget nggak? yang dia bilang Bang Elba kayak orang Arab haha)

Satu anak perempuan yang orangtuanya sama sekali nggak bisa baca tulis, ayahnya penjual minyak tanah keliling (Jumi, ini rumahnya disebelah kost-an kalian di cikuda lo)

Satu anak perempuan lain yang tinggal dengan seorang buruh cuci yg tidak menikah,konon anak ini ditemukan diteras warga dibungkus plastik masih berbalut darah,yang 2 minggu kemudian ibu kandungnya datang (ternyata seorang mahasiswi) mengakui itu anaknya dan menitipkannya dengan janji akan selalu dikirim biaya dan ditengok,tapi tak pernah ditepati. Dan anak ini selalu bertanya "anak siapa saya?".

Satu anak laki2 yang ditinggal bapaknya kawin lagi.
Dan satu...satu...anak-anak lain dengan masing2 permasalahan yang membuat saya makin bersyukur dengan keadaan saya dan makin terpacu untuk membantu mereka.

Saya merasa turut serta dalam melahirkan KJ 21 ini, membesarkan, menuntunnya,menatihna. Selalu ada dalam hati nurani, sempat menjadi anak sulung saya, buah mata hati saya. Hidup saya sangat berarti dengan mereka. Kini, bulan Juni ini usianya sudah 10 thn. Hari ini mereka tegar dan kokoh berdiri sebagai salah satu Kelompok Kegiatan di Kampus Fikom Unpad Jatinangor, adik asuhnya sudah 40 orang, salah satunya hampir lulus SMA. Dan hari ini juga 17 Juni 2008 WIB, Kakak-kakak asuh merencanakan membawa adik-adik asuhnya ke TMII. Semoga lancar!

Betapa ingin berada disana bersama mereka...ah semoga sempat suatu saat kelak.

Tulisan ini dibuat dengan rasa syukur dengan apa yang dimiliki, dengan rasa kangen yang syarat pada adik-adik asuh itu, rasa terima kasih pada adik-adik Fikom unpad yag masih dengan ikhlas meneruskan langkah kami sampai usianya 10 Tahun.... bersemangat terus ya dik!!!

Kalau tulisan tentang Anak sulungnya Pak Barra mah bukan iklan, kalau ini bisa dijadikan Iklan hehe...bagi yang mau tau lebih banyak silahkan berkunjung ke FS-nya mereka di Sini.


Mba Ari...! Terima kasih sumbangannya waktu itu. Laporan keuangannya kemana harus dikirim?.

Thursday, June 05, 2008

We are going hooommmmeeeeee




I'm going home to the place where I belong.....

Kami, saya dan anak-anak jadi sering bersenandung lagu ini, tapi hanya satu kalimat ini saja. Ya Insha Alloh akan pulang ke kampung halaman untuk dua bulan saja. Insha Alloh dari sini berangkat tanggal 20 Juni, pulangnya nanti tanggal 19 Agustus dari Jakarta. Mohon doanya semoga semuanya lancar sampai ditujuan sehat, selamat hingga kembalinya kesini nanti.

Dipikir kalau mau pulang itu sederhana, beli tiket, packing baju dan perlengkapan selesai. Ternyata oh ternyata banyak hal yang harus dipersiapkan ini itu eta ieu. Belum lagi perasaan gugup, khawatir tentang bagaimana nanti di tanah air, anak-anak, keluarga dsb. Jadi we akhirnya nulis blog kesana kemari, mengenang kenangan hehe obat stress. Padahal mah tinggal bismillah we nya dan tawakal . Tah sekarang mah sudah berfikir tenang jadi gak nulis lagi. Mariii countdown 15 hari lagi tah tah tah...


*picture taken from google

Tuesday, May 20, 2008

Fun Fact about Library

Diambil dari buku Manners at the Library terbitan tahun 2005.

  1. In the United States (US) more people visit library than to the movies
  2. The US has more public library than Mc Donalds
  3. About 132.000 librarians work in US libraries
  4. The Library of Congress in Washington DC is the largest library in the world open 1800, has almost 530 miles (850 km) of shelves. Has 19 milion of books, 12 milion of photographs, and 5 milion of maps

Itu tahun 2005 datanya segitu, hebat. Tiga tahun kemudian jadi nambah berapa banyak ya?.

Sunday, May 11, 2008

Happy Mother's Day



The flowers not just a flower, but the love with full of colors
To You Mothers
Love will never end





Ps; picture taken from google

Thursday, May 01, 2008

Bahagianya....

Pagi itu di rumah sakit, sehari setelah Ade Ilman lahir. Raka berujar dengan binar dimatanya
"I will be a dad soon like you Ayah"

Mungkin saat itu Raka merasakan aura bahagia pada ayahnya yang baru saja menjadi Bapa dengan 3 anak.


Beberapa waktu lalu, di suatu sore kami berempat (Ibu dengan the boys) ngobrol di ruang tengah. Raka memegang pulpen dengan kertas dihadapannya, Ai juga. Sedangkan Ibu dan Ade baca buku. Tiba tiba Raka ngajak ngobrol,

Raka : Ibu can Ade be my son?
Ibu : Nya henteu tiasa atuh Ka, Ade will always be your brother, don't you want to have your own son?
Raka : but, if I want to have my own son, I'll need a girl
Ibu : Yes off course, someday, you'll fine the right girl to marry with
Raka : O,ya *sambil tersipu malu*.
Ibu : So how many children do you want to have?
Raka : Five, 4 daughters and 1 son
Ibu : Wow, good. How about you Ai?
Ai : I don't know
Raka : How about five like me Ai, but you have 2 sons and 3 daughters
Ai : Ok *tiis:P*
Raka : And Ade will have 3 sons and 2 daughters so each one will have 5 children
Ibu : Alah ibu geus nini niniiii....hehehe so how many grand children will Ibu have?
Raka : *kerung mikir* 15, 9 grand daughters and 6 grand sons
Ibu : Wow alhamdulillah. I can't wait
Raka : Yes, and I will drive our family bus, and all of us will go together
Ibu : Ibu, Ayah, you and your wife and Ai's family, Ade's family too in one bus?? where?
Raka : Yes all of us, big family...somewhere, travel *sambil menerawang dengan binar dimatanya*
Ibu : Sure, that would be nice *tergugu dan terharu, juga hoyong seuri*

Ah Raka....bahagianya impianmu Nak, tidak muluk tapi Indah. Family, happy family. Insha Alloh, semoga.

*si Ibu mah membayangkan jadi nini nini dengan cucu 15 orang recet sekeliling *

Wednesday, April 30, 2008

Lengkah Rakean Nepi di 6


Cikal,ti saprak srangenge meletek dina panon andika
Ieu dunya bungangang pinuh ku kasuka
Awak ngawang ngawang jumawa
Mawa harepan jeung wiwaha

Cikal, basa lengkah andika nepi kana hiji
Eusi batin boga jangji
Mageuhkeun deudeuh na ati

Cikal, waktu umur andika nepi ka dua
Wadia balad mimiti datang
Ngaitkeun tali ageman

Cikal, harita andika nepi di tilu
Gagah badag jadi regang nu katuhu
Matri niat satia satuhu

Cikal, andika nepi di opat
Imut mawa hiliwir nu teu kendat
Nangtang dunya ku berbuat

Cikal, leumpang andika teh nepi di lima
Gede pikir kuat awak
Jadi ponggawa ema bapa

Poe ieu geus didieu, nepi di angka genep
Jauh balai, rijki nu parek


Wilujeng Tepang Taun Kasep cikal Ibu nu rengkuh, mugi lengkah kumulendang teh langkung gampil, sing luhung ku ilmu, gede ku darajat.

Keukeup deudeuh,
Ibu Ayah Ai Ade

Friday, April 25, 2008

Bobo Yuuu

Sejak bayi anak ini mudah untuk tidur, berbeda dengan dua saudaranya. Dia bisa tidur kapan saja dan dimana saja kalau ngantuk tinggal tutup mata dan nyenyak. Tidak peduli lagi makan, di kamar mandi, baca, apalagi di mobil. Tapi kalau tidak ngantuk ya tidak bisa dipaksa juga.

Saya sempat meng-capture banyak poto posisi tidur dia yang dimana saja dalam bentuk apapun, lucu lucu tapi gak dipasang disini ah, kasian hehe bisi malueun.

Nah pada suatu hari dia tidur siang agak kesorean, jadi malamnya susah tidur. Jam 11 malam masih bugar, saya suruh tidur

Ibu : Ai geura bobo tos wengi!
Ai : Why are you always asking me to bobo?
Ibu : because it is time to bobo
Ai : *sambil cemberut" I will never bobo anymore
Ibu : O..ok

Tidak sampai 5 menit dia terlentang nyenyak. Si Ibu isengnya keluar

Ibu : Ai, gugah, you said that you don't want bobo anymore.
Ai : *sambil terkantuk kantuk* I just want to dream

My boy, walaupun ngantuk masih we bisa mengeluarkan alasan dengan tepat

gugah = bangun

Friday, April 11, 2008

Di Ke-4 nya Akang Ai Hanif :)





















Langkahmu tiba di titian ke-4 hari ini Nak
Banyak gelak dan isak temani engkau sampai kini
Tak apa karena selalu akan ada banyak sisi bersamamu
Mendewasakanmu, membuatmu tegar dan kuat

Empat tahun anakku, baru sesaat
Masih banyak masa kita bersama didepan semoga...

Empat tahun cintaku, tak pernah hampa ruang ini olehmu
tak akan pernah, kini nanti dan selamanya

Empat tahun bahagiaku, selalu tak cukup kata berbicara denganmu dan tentangmu
hanya rasa yang tak berhingga, bahagia tak bersisa

Disenandung do'a yang terlantun lirih namamu selalu terucap indah
Semoga engkau menjadi seorang jiwa yang santun, bersih hati
Adamu manfaat bagi kita dia dan mereka
Senyummu tebar kebajikan
Semoga dan semoga...

Wilujeng tepang taun pupunden ati...
Bageur, cageur, bener, pinter
Wilujeng

Peluk Cium,
Ibu Ayah Aka Ade

Sunday, March 16, 2008

I'm Lucky Because....*N *Ai too

Pulang sekolah Raka bawa hasil karyanya di kelas art. Ceritanya, dia menggambar "things" yang menunjukan keberuntungan dia. Ini dia terjemahkan disini;
Im Lucky because;

  1. I went to Washington DC
  2. I have school
  3. I like Indonesian food
  4. I have money 50 cent
  5. I ever seen rainbow
  6. I can make donuts
  7. I have sun
  8. I have my favorite books
  9. I can sleep in my own bed
  10. Im strong
  11. I can blow dandelions
  12. I have my favorite games
  13. I have my family
Saya ketawa ngakak pas dia nyebutin nomor 4 ituh hehe...so lucky being Raka.

Saya bilang ke Raka "Ka, Ibu lucky to have you" dia tersipu.
Tapi pas bilang ke Ai,
Ibu : "Ai, ibu lucky to have you too"
Ai : "I know"
pede budak teh

Suatu hari, Ai membuat sesuatu yang Amazing. Ditunjukanlah si karya tersebut ke Ibunya
Ai : Bu...look what I made...!
Ibu: Hebat
Ai : Don't call me but
Ibu: *gak ngeh* no I don't, Ai Hebat ngadambel eta sae
Ai : Ibuuu you said but, that is bad word *sambil cemberut*
Atuh si ibu ngakak gak berhenti, ayo penonton ngerti nggak???


Ibu : Ai, HEBAT is Indonesian word (sambil ditulis), artinya Amazing. Not but in english
Ai : Ohhh...I thought you call me but, Hi but. This is hibat (dibaca ala english)

lumayan hiburan....banyak anak banyak rejeki banyak hiburan, tapi tentu saja banyak lieurnya juga, hanya lupakan ituh!!

Nelepon

Jarang-jarang Ai ngobrol dengan neneknya, biasanya hanya salam saja. Tapi kemarin cukup istimewa, ada obrolannya. Disana basa sunda, disini basa inggris;

Mamah Nini (MN) : Ai damang? (Ai sehat?)
Ai : Good, alhamdulillah
MN : Iraha Ai bade ka bumi Mamah?(Kapan Ai mau ke rumah mamah?)
Ai : Where do you live?
MN : Didieu di Indonesia, di pameungpeuk di tempat Ai dilahirkeun.
Ai : O...I dont know, but I want to meet you
MN : Mamah ge sono!
Ai : Yes, but Its time to bobo, I'll call you later ok! bye salamalikum

si Ai merasa nggak ya kalau itu neneknya yang darahnya juga mengalir didirinya :(.Ingin sekali mempertemukan mereka.

Nelepon ke Anti Oumy di Amherst as Hanif

Oumy : salamalaikum, hanif how are you doing?
Hanif : Good,
Oumy : I miss you so much
Hanif : Me too
Oumy: Will you come back here to Amherst?
Hanif : I will but now Im still busy playing, I'll be there in a minutes ok!. Talk to you later, bye!

hihi emang Amherst tetangga sebelah.

Friday, March 14, 2008

8 Bulan

Hela nafasmu adalah bahagia
Tatapan mata pun indah yang ada

Nak, dengan adamu disini, semua warna menjadi sempurna ternyata....

Robbana Hablanaa min azwajinaa wa dzuriyatinaa qurrat ayuun wa ja'alna lil muttaqiina imamaa...Amin.


Thursday, March 13, 2008

Space

Masih nyambung tulisan sebelumnya tentang berbagi waktu dengan anak-anak.
Idealnya kan begini; *ini idealnya saya ya, dari teori dan pengalaman*

  1. Waktu keluarga, dimana semua anggota keluarga berkumpul.
  2. Orang tua (ibu dan atau ayah) punya waktu khusus dengan setiap anak
  3. Anak punya 'space'nya sendiri
  4. Anak-anak punya waktu mereka bersama
  5. Orang tua punya waktu bersama
  6. Ibu perlu "own space" dong!
  7. Ayah juga butuh sendiri nya Yah? atau ayah mah space di luar rumah saja, di rumah mah urusannya keluarga? *ah belum waktunya sepertinya, maklum masih student *
Coba ya kegiatan saya dirumah ngapain aja, jangan2 banyak no.6 nya hehe...

Pagi, menyiapkan Raka dan Ayahnya sekolah, lengkap dengan lunchnya untuk dibawa. Kadang2 yang dua masih tidur, kalaupun tidak tidur ya acara harian langsung dimulai.

Sepagian urus Ai dan Ade, makannya dan mainnya. Kami bertiga bersama-sama. Kadang Ai maen games atau main sendiri di kamarnya (no.3). Kalau Ade tidur, si Ibu langsung ke dapur masak dan beberes. Seringkali dimanfaatkan untuk ngobrol sama Ai berdua saja, main spelling bee atau I spy atau hanya cerita. Tidak jarang juga masak camilan yang Ai suka dengan dibantuin Ai (no. 2 with Ai) tidak lama sih memang, karena si Ade juga tidur siangnya sebentar saja.

Jam 3 sore Aka pulang sekolah, sembari ngemil dia pasti langsung cerita disekolah, memperlihatka hasil karyana seharian. Saat itu walaupun Ade dan Ai ada sekitar tapi saya ngobrol dengan Aka. Setelah itu yang dua maen barengan, nonton tipi atau di kamar bersama toysnya. Tidak jarang Ade ikutan maen bareng(no. 4). Ibunya kembali bertempur dengan dapur dkk. Kalaupun Ade tidak ikutan maen ya ikut ke dapur dibawa masak atau beberes.

Ketika jam makan malam tiba, semuanya berkumpul. Kalaupun ayahnya pulang telat, berkumpulnya jadi pindah ke waktu sholat atau setelah sholat tapi sebelum tidur (no.1).

Waktunya tidur malam, jam 9 Aka baca buku kadang ditemani ayahnya kadang sendiri (no.3) Seringnya jam2 ini, saya ngobrol sama dia, tentang banyak hal berdua saja, gak lama sih memang paling 10 menit saja (no 2 with Aka). Jam tidurnya Ade dan Ai kadang bentrok, jadi pas Ibunya ngurus Ai, ade sama Ayah, kalau Ayah sudah tidur, ya Ai yang ngalah kudu nunggu Ibu menidurkan Ade dulu. Soalnya Ade mah butuh waktu sebentar untuk ditidurkan sedangkan Ai lama karena harus baca buku dulu yang paling sedikit 3 biji.

Jam 11 malam baru semua anak tidur. Kalau ibunya mau "gaul" ya nginet yang diclaim sebagain kebutuhan no 6 itu. Kalau tidak ya nonton tipi sambil menemani si Ayah "bermain" dengan komputer atau kertasnya (no 5). Jika no 5-6 ini didapatkan berarti hari akan berakhir dini hari berikutnya .

Itu kegiatan weekdays, tidak selalu sama persis sih tapi umumnya begitu. Kepikirnya cukup waktu buat anak2 teh, eh ternyata masih dapat complaint juga. Jangan2 karena kebanyakan jadi merasa perlu lebih hehe.

Jadi Insha Alloh, saya tidak hanya mengumbar kata2 dengan sering2 bilang "I love you" dkk, pun tidak sekedar hugs dan kisses. Tapi juga mata dan hati disana bersama mereka.

Anyway, bukankah bagus juga menerima complaint dari anak2? minimal mereka bisa mengemukakan kebutuhan dan keinginannya jadi kita bisa lebih aware lagi kan ya hehe.

O,ya tadi sebelum Aka bobo, kami berdua ngobrol. Terus dia bilang gini
"Ibu I know that you love me, can you do more?"
"do you think Ibu don't have enough love for you?" kata saya sambil kerung.
"No, your love is enough but I need you do more", kata Aka.
"Naon kitu?"
"I need you to help me clean up my room, so tomorrow after school I'll just play the computer". Jadi ditagih deh.

Aka hanya boleh main komputer Jum'at-sabtu. Tapi sebelumnya punya tugas membereskan kamarnya sendiri.

Kalau Ai lain lagi....

"Ibu, you say that you love me, can you be with me now?" itu rayuan Ai kalau tidurnya mau ditemani.

Dasar anak-anak teh banyak keinginan, hah baru sadar jangan-jangan ketularan ibunya .

Sunday, March 09, 2008

Do You Have Enough Love?

Suatu sore, kami semua berkumpul di satu ruangan. Raka dan Ai sedang menikmati snacknya, Ayahnya sedang ditimbuni kertas-kertas, sedangkan saya menggemasi Ilman. Sambil gelitikin Ilman, tanpa terpikir apapun saya ngomong "I love you more than anything?". Tiba tiba Raka nyeletuk "do you love ade more than me?" walah, kaget dan langsung merasa tidak nyaman, bukan maksud begitu sebenernya. Lalu saya jelaskan ke Raka, kalau tadi hanya bermain-main sama Ade dan Ibu mencintai semuanya sama. Tidak dibedakan, Insha Alloh.

Lalu dia kembali bertanya...
"Do you have enough love for everybody?" tanpa pikir panjang saya langsung menjawab "Yes I do, even more"

Obrolan terhenti sampai disana ketika itu. Tapi lain hari saya ngobrol berdua Raka, nanya apakah dia merasa Ibu tidak punya enough love buat Aka atau mungkin dia merasa Ibu berubah dsb.

Raka menjawab "I know that you love aka but you are too busy with ade". Raka diajak ngobrol, dikasih pengertian kalau saat ini Ade masih baby, belum bisa melakukan banyak hal seperti Aka do. Apa jawabnya "I know that, thats fine for me". Tapi saya merasa kurang puas dengan keadaan ini, harus ada tindak lanjut, dan sepertinya saya tau solusinya, spend more time with Raka, just him. Tapi kembali terbentur masalah, kapan waktunya?.

Itu dengan si cikal, bagaimana dengan si tengah?

Suatu malam, Raka & Ayahnya sudah bobo, saya sedang menggendong Ilman untuk dininabobokan, Ai minta dibacakan buku. Saya bilang padanya "Why don't you read book by yourself, you can read very well" dia jawab "But I want you to read this book for me". "Ok, can you wait until Ade bobo? so Ibu will have more time for you" Ai jawab lagi "Ibu you have to be responsible to me" sambil cemberut berbalik meluk buku dan bobo. Oh hancur hatiku....Ai menyentakkan dada dan pikiran dengan komentarnya yang terdengar "Ibuuu tidak bertanggung jawab pisan". Solusinya "spend more time with Ai, just him"

Saya tau saya punya banyak cinta dan kasih untuk mereka, merasa sangat banyak sampai kadangkala tidak tertampung, tapi saya tidak punya cukup waktu rasanya, kemana saja, apa saja yang dilakukan entahlah, seperti anda tau urusan rumah kadangkala tidak pernah tuntas, apalagi punya bayi. Ah tidak adil rasanya itu dijadikan alasan. duh, hapunten Ibu bageur!.
Mhhh ini baru 3 atau sudah 3 .

Bagi Ibu yang punya anak lebih dari satu, bagaimana Ibu berbagi waktu dengan each child? sok atuh sharing?

Saturday, March 08, 2008

Acara Makan

Tiga anak dengan 3 pengalaman yang berbeda, mulai dari hamilnya, proses lahiran, juga perkembangannya beda-beda. Kini di yang ke-3 ini si Ibuna sedang kepayahan dalam urusan makannya Ade Ilman.

Ade baru dikasih makanan tambahan di usianya yang ke-6 bulan, jadi saat ini di bulan ke-2 dia belajar makan. Tapi dalam rentang waktu yang hampir 2 bulan itu hanya satu minggu dia bisa makan dengan tenang, banyak tanpa protes yang berarti. Banyak cara yang dipakai Ibuna untuk membuat Ade makan. Biasanya cara satu berhasil dalam satu hari, esoknya diterapkan gagal lagi, cari taktik lainnya lagi, gitu we terus. Kadang mingkem, kadang ditepis, kadang sembunyi, kadang dikeluarkan lagi ah...Ibu-ibu pasti tau deh bagaimana urusan makan ini. Padahal makanannya bikin sendiri, menunya divariasikan juga.

Ini berbagi tips sama neng Ira yang Raditnya sedang GTM (Gak tuka makan ya Ra? hehe) siapa tau di Radit bisa sukses;

  1. Ciptakan suasana yang asik
  2. Buka Bib, kadang dia gak suka pake bib, kagok mungkin.
  3. Makan bareng seluruh keluarga. Nyuapin kakaknya sekalian nyuapin adiknya
  4. Makanan bayi simpan di piring makan kita, kadang2 Ade mah mau ngambil makanan kita.
  5. Disuapin pake tangan, maklum orang sunda hehe ngaruh teu nya? tapi berhasil beberapa kali.
  6. Sambil nonton baby-baby makan
Bari itu yang diterapkan, ya di gilir saja akalnya. Tapi tetep belum sesukses seharusnya, masih mencari taktik juga. Ibu-ibu punya taktik jitu lainnya? terima kasih kalau bisa berbagi, buat bayi nih ya...belum bisa diterapkan akal2-an buat anak gede mah hehe. Searching di Inet, umumnya yang susah makan tuh toddler, belum bisa diterapkan di My Ilman.



Monday, February 18, 2008

My Precious Ilman

Ketika Ai mulai beranjak besar, sudah mulai "menjauh" dari ibunya, saya sempat merasa "sendiri", tak ada yang nyantoli. Kalau melihat iklan di tipi yang ada bayinya duh kok ya ngiri banget. Saat hamil Ade, Kalau liat iklan itu lagi dengan bangganya bilang "nih sudah hamil, nanti juga akan punya yang seperti itu". Pas Ade lahir, karena masih terlalu mungil untuk di kuel kuel jadi masih bilang "nih anaknya sudah ada cuma belum waktunya aja untuk digemesin, bentar lagi deh" nah...akhirnya waktunya sudah tiba, kini...7 bulan usianya, sudah bisa digelitikin, sudah bisa diajak ketawa ngakak. Jadi selamat tinggal ngiri sama Iklan hehehe...

Lalu sudah sampai mana perjalanan hidup Ade si my bungsu Ilman teh?

Ade sudah menjadi pusat perhatian semua orang dirumah ini, semua saling berlomba membuat Ade ketawa ngakak, semua berlomba untuk selalu berada didekatnya. Selagi Ade tidur pun, Ai Aka kadang dengan tidak sabarnya menunggu ade bangun, malah membuat keributan disekitar, berharap ade bangun dan bisa diajak maen lagi. Tapi yang ini tentu saja membuat ibunya bertanduk, karena masa2 ade bobo adalah masa2 masak dan beberes, jadi perlu waktu yang lamaan.

Sudah bisa apakah diumurnya yang ke 7 bulan ini?

Motorik kasarnya belum begitu bagus, baru bisa tengkurap dan berbalik, duduk sudah bisa tanpa ditopang, tapi belum bisa nahan lama, berdiri sudah tegak lama, tapi itupun kalau dipegangin.

Motorik halusnya yang sudah lumayan, sudah mahir meraih dan memegang benda walaupun yang kecil2, bahkan kalau benda yang ingin diraih agak jauh dia akan menggunakan kakinya yang panjang untuk didekatkan sampai bisa diraih tangannya, pun sudah bisa makan camilan sendiri.

Belum begitu suka makan, baru sebulan dia kenal makanan padatnya, dan hanya seminggu yang lumayan masuk banyak, sisanya ditepis, mingkem atau sembunyi dibalik tangan ibunya sambil bilang "buuuuuuuuu...." tapi terdengarnya "atuhhh buuuuuu tong maksa" .

Ayah dan Kang Ai jadi pujaannya, kalau ayah datang dari kampus uh semangat dan ketawa2 minta digendong, kalau ayah beralih perhatian dia akan berteriak manggil "awaaaaaaaaaaahhhh* (good job baby, ini sangat berarti bagi ibu). Ayah pula yang selalu dengan mudah membuat ade tidur digendongannya. Pokoknya Ayah memperlakukan Ade, sama dengan Ayah memperlakukan Aka dulu kala (poor Ai gak kebagian masa2 indah ini sama Ayah).

Ade Ilman itu suka tersenyum, walau kadang hanya dengan tatapan matanya...ah semoga tidak pernah hilang ya nak...

Foto2 lain Ade ada Disini Saja

Monday, February 11, 2008

Yang Tertinggal dari Muktamar

Banyak cerita yang tertinggal dari muktamar desember lalu itu, belum dan tidak sempat disimpan disini. Salah duanya berikut ini,

Gara-gara Aleams Barra

Muktamar kan diselenggarakan oleh Imsa.us, selama daun tahun terakhir saya ikutan milisnya Imsis (Imsa Sister). Sedangkan muktamar ini yang pertama bagi kami jadi dengan sebagian besar anggota imsisnya saya belum pernah ketemu. Terus nama saya dimilis kan Lia Barra, nah pas ketemu dengan para sister ini di muktamar kan saling kenalan tuh.

sister A : Mba Siapa ya ini?
Saya : Saya Lia
Sister A : Oh Lia Barra ya?
Saya : Iya
Sister A : Mba Lia ini suaminya orang sini ya?
Saya : Bukan orang ciamis :D

Sister B : Saya B, mba siapa ya?
Saya : Lia
Sister B : Lia Barra ya?
Saya : Iya
Sister B : Mba Lia, suaminya itu orang Amerika ya?
Saya : Bukan, orang ciamis
Sister B : Lho emang namanya siapa? bukannya Barra itu nama suaminya?
Saya : Iya suami saya namanya Aleams Barra (nah lho makin aneh hehe)

Pembicaraan itu berulang beberapa kali, bahkan ada yang bertanya sambil bingung melihat ke anak-anak mungkin pikirnya "suaminya orang sini tapi kok anaknya Indonesia semua?" :D. (eh itu mah dugaan saya sajah hehe).

Dalam setiap obrolan itu saya selalu menyebut dengan jelas kalau suami saya orang ciamis, bukan disebut "orang Indonesia kok". Karena kalau disebut orang Indonesia aja umumnya ada pertanyaan lanjutan "Indonesianya dimana kok namanya aneh" hehe pengalaman sih ditanya begituh.

Kisah kedua tentang wajah sunda :D.

Kejadiannya pas malam terakhir dan saat itu ada acara pertunjukan anak2 madrasah. Saya duduk dengan Uni Riz dan kedua putrinya, serta Ida, temennya Uni Riz dari New York juga. Ida itu orang Bandung, jadi klop lah kami berdua ngobrol kesana kemari berbahasa sunda. Terus Uni Riz ngurusin Nadia yang mau tampil ke panggung tapi sakit dan beliau menitipkan si cantik Humaira ke Ida. Saya dan Ida lanjut ngobrol. Tidak lama berselang saya pamitmau ke kamar, memastikan Ade dan Ai baik-baik saja di kamar sama Ayahnya. Tapi kemudian balik lagi ke acara pertunjukan, karena Aka kan mau tampil. Saat mau duduk ditempat semula, Ida sudah tidak ada. Namun dari kejauhan terlihat *Ida* sedang duduk dengan yang lain tapi tidak sama Humaira. Saya mendekati nanya "Eh mairanya mana?" Ida malah balik nanya sambil senyam senyum "Maira mana?" ah Ida mah heureuy kata saya dalam hati. Terus we saya teh ngobrol sama *Ida* ini pake basa sunda kesana kemari ngobrolkan Bandung lagi. Pas saya kembali nanya "Ida, tadi Nadia teu kateterasan pan teu damangna " (Ida tadi Nadia gak keterusan kan sakitnya? eh *Ida* jadi bingung terus ngomong gini "Nadia mana Teh? saya mah da Citra bukan Ida" halahhhh......lumpaaaaaaaaatttt isiiiinnnnn.

Tapi si sayah tidak lumpat kok, malah dengan menebalkan muka mencari kebenaran hihi padahal sih sebenernya mah malu tak tertahankan. Citra teh orang Bandung juga, Heuheu saya diledekin ku Neng Citra teh meni so akrab, ngobrol basa sunda tanpa tedeng aling2, untung yang diajak ngobrol kebeneran orang sunda juga hehe. Masih dalam rangka bela diri menyembunyikan rasa malu, saya cari2 Ida, untung cepet ketemu, terus dikenalkan sama Citra. Gak lama ada Teh Rosita lewat saya panggil untuk dikenalkan, kan sama2 orang Bandung juga, sekalian mau dimintai pendapat tentang Ida dan Citra. Eh Teh Rosita malah surprise "Eh ieu teh kembar? meni gareulis" (Eh ini teh kembar meni cararantik *nah loh kumaha nerjemahkeunna? hihi)

Bagaimana menurut anda tentang mereka berdua, masih wajarkah kekeliruan saya? hehe bisi we sayah sudah sangat pikunnya sampai kesalahan mengenali orang hahaha.


302

Ida, Citra, Teh Rosita, Lia

Ida dan Citra, sama2 buleud (bulet bentuk mukanya), badannya mungil, pake kerudung coklat, kaca mata, geulis, ramah dan nyunda serta ibu dengan satu anak hehe...kurang apa coba bedanya.

Pssttt, untuk perbesar photo klik saja ya dan thanks to Intan yang sudah berbagi photonya.

Wednesday, January 30, 2008

Indonesia Tanah Airku





Selalu untuk selamanyaa....sonoku padamu!!!

Si Cikal yang Ok (2)

Rakean Radya Al Barra, hampir 6 thn...oh betapa cepat waktu berlalu...
Raka, diantara rambut yang sangat lurus, kalo dicukur teh susah pisan, rambutnya malah lari menghindari gunting hehe, ada wajah bulat yang kian hari kian menghitam eh got darker kata aka mah. Suka silly kalau dipoto, suka makan apa sajah kecuali pisang, suka bercerita dan masih suka nangis juga. Jika sudah waktunya tidur dan dia sedang membaca lantas kita suruh tidur biasanya jawab gini "then aka will never finish this book" sambil bercucuran air mata hehe, dan banyak hal kecil yang membuat dia nangis2, kadang lucu tapi kadang juga keuheul.

Tidur masih selalu ingin ditemani "I need someone who can hug me", kalau nggak dikeukeupan lama bobonya. Sholat maghrib dan subuh mah sudah tidak harus disuruh lagi, alhamdulillah. Sudah mengerti rutinitas lah. Suka membantu Ibu, apapun yang disuruh ibu pasti dilakukan walopun kadang2 sambil kukulutus hihi "Why are you always asking me to do this and that?" cenah. Terus mudah untuk diingatkan, tidak pernah membantah paling juga nanya Why harus begini atau begitu. Hanya ketika diingatkan bilang Ok, tapi kapan2 lagi dilakukan lagi si itu kesalahan, dan ketika diingatkan akan jawab "o,ya I forgot" atau "O,ya Im sorry Ibu" eta teh seriiinggg hehe dasar budak nya!.

Kakak yang baik, tidak jarang membawa snack dari sekolah, jatah dia, ke rumah untuk berbagi dengan Ai, bisa megajarkan Ai pake baju dan celana serta kaos kaki sendiri. Lebih mudah Aka ngajarinnya daripada Ibu hehe from child view meureun ngajarkannya nya. Senang menemani Ade main. Dia mah suka super excited terhadap sesuatu yang biasa sajah hehe. Rariweuh, panikan, kalau nonton tipi siga Ibuna ikutan sibuk tah, pernah mah nonton Mr Incredible, pas saat tegang dia berdiri sambil tangan ikutan mendorong ditanagaan, kalau ada yang sedih2 di tipi gak nangis dia malah yang nangis, abis itu bilang "ah something falling to my eyes" sambil diusap2 malu. Tapi kenapa ya kadang2 kurang bersimpati kalau kejadiannya nyata, misalnya Ai jatuh, paling bilang "Ai are you hurt?" udah, atau Ade sakit "Ibu why ade nangis2 is he sick" titik. Kalau ibuna cerita "ka, ibu cape..." jawabnya "I Know" atawa "oh" halah meni lempeng...hehe keun wae ah mungkin seiring langkahnya hal itu tumbuh juga, insha alloh tetap dilatih.

Ah Raka, si cikal nu sangat mudah bilang Ok, Ok pokoknya hihi......

Nak selalu temani Ibu til the end of the world okeh!!

Monday, January 28, 2008

Si Cikal yang Ok (1)


Today is the 100th day of school, can you count to 100??










Itu tema sekolah Raka hari ini. Ya hari ini hari ke-100 Raka sekolah di Glendover Elementary School, sebagai Kindergartener. Sekolah resmi, bukan lagi sekolah2an seperti jaman preschool dulu, sudah punya peer, sudah belajar serius. Alhamdulillah dia seneng, punya 26 teman sekelas, 2 guru dan 2 playground, juga bisa makan siang di kantin dengan bawa bekel dari rumah, pulang sekolah naek bus kuning ituh. Semuanya 'excited' things. Pergi dari rumah jam 7.30 pagi kalau diantar Ayah dan 6.54 kalau naek bus, masuk kelasnya sendiri jam 7.45. Pulang ke rumah selalu naek bus jam 2.50 sampai rumah. Cukup lama berpisah dengan Raka setiap harinya, membuat Ai selalu kepayahan menahan kangen :D.

Alhamdulillah progress Raka dari sekolah bagus, gurunya bilang diantara teman2 sekelasnya dia teh paling lancar membacanya, bahkan kalau mau baca Harry Potter juga sudah bisa cenah hehe. Aka sih bukan penggemar Harry Potter, atau belum yah, dia mah fans nya Pokemon, buku2 pokemonlah yang jadi lalabannya hehe *Hi you, yes you, Im talking about you!! love you muach!*.

Bulan November, ibu ketemu gurunya Raka, Mrs Case untuk pertamakalinya ya first conference antara ortu dan guru. Saat itu cerita banyak tentang progressnya Raka disekolah, semuanya bagus sampai si Ibu nanya, adakah yang jadi concern hingga harus diperbaiki atau ditingkatkan kok semuanya bagus, eh beliau menjawab tidak ada semuanya perfect. Ah masa sih?? ini tulisan di kertas report dari gurunya

I. Student's Strengths:
  • conscientious, well-mannered
  • coopeative and friendly
  • follow directions well
  • attentive listener and good worker
  • volunteer often
  • gets a long well with others
  • oral reading to fluent and comprehension is good
II. Area of Concern

None

III. Comments
Rakean has good organization of thoughts. He grasp new ideas readily. Rakean is a very happy, well-adjusted child. His excellent work is a reflection of his good attitude and effort. It is pleasure to work with such willing, capable child. He is trully amazing.

Alhamdulillah, ibu mana yang tidak bangga coba, meni manis dan amazing, hanya masa sih begitu sempurnanya hehe bukan tidak percaya sama Raka dan bu Guru, cuma pasti ada yang kurang atuh. Jadi kepikirnya gini, orang sini kan suka juga "membesar2kan" hal biasa terutama ortu ke anak atau guru ke murid dengan pujian2 yang hebat, ya buat menyemangati sih tapi kadang sampai "so huge" gitu hehe, apa gurunya Raka juga begitu kali ya heuheu. Anyway, ada satu sisi kecewa saya juga, pelajaran di sekolah Raka sampai saat ini masih mudah dan biasa dia dapat di rumah, belum ada tantangannya, dan gurunya tidak memberikan tantangan itu ke dia. Misalnya anak2 disuruh mengerjakan LKS dikelas, Raka dengan cepat menyelesaikannya, abis itu ditanya "do you want to do something else (belajar yg lain maksudnya) atau play" ya Raka pilih play atuh hehe, da budak tea nya!. Maunya saya atuh ya selama masih waktunya belajar ya biarkan dia belajar mengerjakan sesuatu yang lain gitu biar ilmunya nambah :P.

Tapi akhirnya ada something else, awal bulan ini Raka ikutan kelas special, seminggu sekali tapi cuma 45 menit saja. Kalau Raka bilang, "we are doing something special", ada 7 students dari 2 kelas kindergarten yang ikutan kelas tersebut. Ya mereka memang belajar something more than other students in their classes. Lumayan.

Itu dongeng di sekolah, bagaimana di rumah???

Bersambung :)

Psttt kanggo Raka:
Ka, tuh ku Ibu diserat sagalana, ngarah emut ko Aka jaga nya! bilih ical dongeng seng kertasna :)

Saturday, January 26, 2008

Hilangnya Yahooku

Hari kesekian setelah saya tidak bisa sign in di Yahoo. Setelah berulangkali mencoba masuk, gagal, coba minta ganti pasword gagal, ngimel ke Yahoo Servicenya mereka minta memasukan data2 yang kita isikan ketika registrasi dulu, sudah dipenuhi tapi tetep tidak bisa, katanya gak match. Itu imel teh usianya lebih dr 6thn, banyak menyimpan imel dan data teman, cerita2 lucu, bahkan 112 email yg terselamatkan, dari si jungjunan, pas awal kenal sampe menikah juga ada disana. Ah bener2 kecewa berat, ikutan milis2 juga pake imel itu, bahkan salah satunya jadi moderator tunggal. Atuh kumaha???.

Ya hidup tea, banyak tak terduga terjadi. Akhirnya harus dengan rela melepaskannya. So, temans kalau ada undangan YM-nya dari sayah terima ya hehe, juga maaf kalau ada yang ngimel atau nulis offline message di YM ID lia_barra@yahoo.com teu dibales, saya sudah tak menggunakan Id itu lagi.

Tuesday, January 22, 2008

Cinta


Terima Kasih tak terhingga untuk Yossy, Si Ibu yang bernasib sama *berbuntut 3 boys* hehe, yang telah memberikan Award Cintanya, euh meni terharu. Tak melakukan apapun bisa dapat Award, asiknyaa...

Mhhh selanjutnya si Award ini saya sampaikan kepada... sapa ya yang belum dapat kiriman?. Biar diapdet tah,
Teh Juju, Teh Ina, Ica, Beti, Teh Yanti....mangga atuh tampi....!!! Tanda cintakuh padamuh.

Monday, January 14, 2008

Tiga Tahun Sudah

Alhamdulillah, hari ini 14 Januari tepat 3thn kami tinggal di US. Dua setengah tahun di Massachusetts, setengah tahun di Kentucky. Dan baru 9 states dari 50 states yang sudah diinjaki hehe *emang niat menginjaki semua gitu?*.

Dalam kurun waktu 3 tahun ini banyak yang bertambah, umur, anak, pengalaman, kekayaan jiwa, teman, dulur, berat badan :P de el el. Tapi ada yang juga berkurang, cengkrama anak2 dengan nenek kakek, peluk hangat dan canda sepupu, paman, ua, bibi.....aahhhhh.

Coba ya sisi positip apa nih tinggal disini

* Ikatan keluarga makin kuat

Mungkin karena tidak ada "intervensi" ke dalam keluarga juga kurangnya interaksi dengan keluarga lain, hubungan kami dengan anak2 asik dan hanya ada satu aturan. Raka dan Ai juga sangat dekat, saling merindukan bila pisah, jarang berantem, kadang berantemnya malah karena salah satu ingin main dengan yang lain tapi si yang lainnya sedang ingin sendiri :D.

* Lebih Maju

Tinggal di negara maju, yang segalanya maju, jadi ikutan maju juga. Lebih dengat dengan dunia lewat Internet yang terakses 24 jam, lebih dekat dengan Ilmu, Insha Alloh dunia Akhirat, semoga. Mudah2an lebih maju dalam berfikir pun ya Bu...Pa...Insha Alloh :D.

* Lebih Ikhlas

Berawal dari ketidakbisaan bilang "no" dan selalu berusaha untuk "yes" walopun susah untuk dijalani dengan badan maupun hati. Misalnya diajak teman ke suatu tempat, tidak bisa pergi karena cape dan sedang ingin dirumah saja, tapi juga tidak enak kalau menolak jadi aja pergi padahal nggak dipaksa dan malah tidak menikmati juga. Hingga suatu saat, teman lain bilang begini "if you don't want, that's fine" atau pernah saya membuat alasan penolakan yang tentu sudah disusun dengan susah payah dan sang teman bilang "that's ok, you don't have to tell me the reason" atau "Lia, just say yes or no" :D. Dan apapun keputusan saya, ternyata mereka tetap respect, saya tidak merasa khawatir dibilangin "ah Lia mah teu gaul" atau "ah Lia mah gak mau temenan" dan sejenisnya. Dari sana saya mulai merasa nikmat ketika membuat keputusan apapun yang terkait dengan orang lain, rasanya tidak ada "kewajiban sosial". Ketika kita ingin melakukan sesuatu benar2 urusannya hanya antara kita dan NYA. Dari hal sederhana itu akhirnya jadi merembet pula ke hal2 lainnya. Merasa Lebih ikhlas menjalani kehidupan, menyerahkan semua keputusan padaNYA, positif thinking padaNYA, jembar dan janglar kalo kata basa sunda mah. Alhamdulillah...pelajaran sangat berharga.

* Nambah banyak teman dan saudara

Tidak terhitung, alhamdulillah. Dulu di Amherst teman2 yang datang ke rumah banyak, orang Indonesia ataupun bukan, kini selalu tersambung, selalu ada tempat dihati. Sangat terasa kebaikan dan kedekatan hati dengan mereka, salah satunya *ketika saya sedang hamil dan konon katanya mau cireng dan kikil :D, sang temanpun dengan senang hati membuatkannya. (sambil kiceup2 ka orang west haven, nu sering2 punya kikil cup muach), dan tentu saja masih banyak yang lainnya.

* Bisa Berhemat

Mungkin awalnya karena selalu diconvert ke rupiah jadi we :D. Tapi alasan yang lebih masuk akal sih mungkin karena pemasukan yang cukup, sebagai seorang student yang bukan beasiswa, dan tidak bekerja ditempat lain. Ya cukup buat makan sajah, akhirnya mulai mengurangi hal2 yang tidak perlu. Beli karena butuh bukan karena ingin, sesekali sih bolehlah bu demi anaks hehe. Dulu di Bandung kan meusmeus ka BIP deui ka BIP deui nyari diskonan Cool tah, atawa ka gasibu tiap minggu jajan, atawa ka lavie si toko dan juga lo mienya. Kini, selama 2,5 thn di Amherst ke mall agak besar baru 2 kali itu juga diajak temen, disini 6bln belum pernah ke mall padahal tetangga sebelah :p. Makan? selalu masak, alhamdulillah lebih sehat, halal dan murah tapi gempor donggg hehe.

Euleuh ni panjang geuningan...ituh diantaranya saja deh....

Friday, January 04, 2008

Beberapa Cita

Dapat lemparan dari Teh Fifi kapan hari (hehe saking dah lama ya Teh, punten ah), baru dikerjakan sekarang, padahal nulisnya udah dari kapan juga. Biasa cewek panggilan para lelaki nih, 4 kepala, 4 keinginan yang berbeda heuheu dipentung si ayah geura *naon da abi mah henteu* cenah.

Sebenernya melemparnya ke MP sih, cuma sekalian aja tulis disini kan biar yang mendoakan banyak, lagian kalo posting disini kok langsung tereksport kesana ya, ah dasar we bageur tanpa diminta langsung nyambung, sekali posting dua blog terisi :).

Sudah sudah ayo masuk ke pokok, ngobrol wae ih.

Bismillahirrahmanirrahiim,

Cita dan Do'a di awal 2008

  1. Suami dan anak2 sehat, sayah juga. Keluarga besar dari Garut dan Ciamis pada sehat. Terutama bapa yang sudah sering sakit. Ya Alloh berikanlah kesehatan yang Barokah untuk kami sekeluarga, amiinn.
  2. Bisa mudik ke Indonesia Raya. Mudah2an ada rijki dan waktunya, 15 januari ini 3thn disini tidak pulang. Ingin sekali menemui keluarga, mempertemukan anak2 dengan kakek nenek dan keluarga lainnya. Biar mereka juga merasakan bahagia dan bangganyanya punya keluarga besar. Juga nenek kakeknya punya kesempatan memeluk dan menimang mereka mumpung masih kecil2 masih bisa dipeluk. Kalau sudah gede kan gak bisa ditimang2 dan dipeluk2 lagi, malu cenah.
  3. Lebih meningkat kuantitas dan kualitas ibadahnya. Baik si Ibu maupun ayahnya dan semoga anak2nya pun ikutan.
  4. Raka dan Rai bisa baca Qur'an. Tidak dipaksa Insha Alloh, seperti halnya membaca huruf latin juga mereka bisa dengan sendirinya diusia dini, nah kenapa Al Qur'an nggak, iya toh. Yuk nak yuuuu....Dan selalu ada do'a untuk mereka "Robbana Hablanaa min azwajinaa wa dzuriyatinaa qurrat ayuun wa ja'alna lil muttaqiina imamaa..."
  5. Punya SIM sini, serasa pincang euy gak ada SIM. Gak bisa kemana2 dengan bis. Selain bus stopnya jauh, juga ribet atuh bawa bayi tea. Jadi ya pasrah menunggu sang supir punya waktu yang ternyata sangat mahal.
  6. Lebih sabar, sabar dan sabar....
  7. Punya rijki lebih banyak hingga bisa mengongkosi ortu dan mertua Ibadah Haji. Duh mudah2an bukan impian belaka. Gpp toh punya keinginan tinggi2?
  8. Makin betah di Lexington, tapi bukan berarti si Ayah kudu betah di kampus ya hehe. Lulus segera ya tidak taun ini maximum taun depan nya!! :)
Ya Alloh, hanya Engkau tempat meminta...ijinkanlah!!!