Tuesday, May 31, 2005

Raka Rai antara Persamaan dan Perbedaan

Alhamdulillah putih bersih polosnya sudah sesuai dengan yang diinginkan,pun dengan commentnya yang sempat tidak muncul,dan berkat kebaikan temans dunia blog juga akhirnya bisa muncul,sukron ibu-ibu.

Dan berikut salah satu warna lukisan pelangi rumah kami.


--

Keduanya anak laki-laki kami,keduanya sama disayangi,keduanya mata hati. Sulung dengan Nama Rakean Radya Al Barra dan Bungsu Hanif Nala Raia Al Barra,ya Raka dan Rai. Mereka memiliki tatapan mata yang sama (walopun bentuk mata berbeda),sama2 menyukai musik,sama2 suka puzzle dan buku,suka tidur dalam gelap,pun menyukai beberapa makanan yang sama atau mainan yang sama sampai harus rebutan.

--
Kalo makanan bisa dibagi atau kadang2 Raka mau menyuapi,kalo mainan harus pake nangis2 dulu salah seorang,tapi mereka harus belajar berbagi, jadi terkadang diwaktu, pake hitungan,tugas Raka ngitung berapa lama seseorang dapat jatah pegang mainan tersebut.One...two...three...four sampe twenty tapi tidak jarang juga Rai yang mengalah tanpa tangis. Alhamdulillah.

--

Dan beberapa perbedaan mereka yaitu,keduanya agak berbeda warna kulit,Raka cenderung putih,Rai cenderung coklat wajahnyapun berbeda,malah sewaktu di Bandung seringkali orang membahas perbedaan yang ini..."kok Rai beda dengan Raka, Raka mah putih,cakep..." sedangkan disini ketika mereka bersama yang sering dikomentari "so..cute" itu Rai. Raka sejak seumuran Rai atau malah lebih kecil sudah ngomong banyak,bahkan bisa diajak ngobrol,makin besar makin pinter ngomong pun berdalih dan berdebat juga bikin alasan hehe lagi main apapun ada saja kata yang keluar,sedangkan Rai diam,hanya keluar beberapa kata,melakukan segala sesuatu dengan diam,lebih aktif dan maralah,pun lebih gigih dalam menyelesaikan permainan,misalnya berusaha memasukkan pulpen ke tutupnya sampe berhasil atau mainan lain yang butuh konsentrasi lebih lama. Dan banyak lagi perbedaan lainnya,o,iya menurut Raka bedanya mereka teh,"Ai mah resep strawberry,Aka mah heunteu" (Rai suka strawberry,Raka nggak suka):).

Dan kata Raka "Aka nyaah pisan ka Ai" (Raka sayang banget sama Rai)



Apapun dan bagaimanapun mereka,Insya Alloh mereka memiliki sayang yang sama dari kami,pun untuk mereka banyak harapan dan do'a yang sama pula...SEMOGA....Amin...Amin...Amin. Dan semoga kami mampu mendidik,membimbing serta memberikan yang terbaik untuk mereka. Amin.

Sunday, May 29, 2005

Selesai Urusan Masak dan Istirahat

Sudah seminggu gak posting, lebih dari seminggu tak menyapa banyak "rumah",mohon dimaafkan. Alasannya sih konsentrasi ke masak besar lagi hari jumat kemarin, tapi kali ini pesanan hihi jadi terima cateringan nih,padahal kemampuan seadanya,tapi alhamdulillah ajang belajar dan memupuk PD hehe.Urusan masak selesai,tinggal urusan rumah yang sempat tidak dilirik...sempurna deh lelahnya jadi berlibur setengah hari
Tapi diantara lelah,tadi malem iseng ganti leot polos putih kiriman temen,tapi kok gak ada commen dan titlenya,jadilah diotak-atik sampe subuh yang jam 3.37 am juga tidak sukses,emang dasarnya tidak mengerti...akhirnya nyerah deh....sementara biarkan,kalo ada yang bantu nuhun pisan...

Foto yang tertinggal

-




Sunday, May 22, 2005

Silaturahmi dan Kopdar

Bismillahirrahmanirrahiim.

Sejak dua minggu lalu,kota kecil Amherst ini kedatangan rombongan dari Indonesia sebanyak 15 orang yang berasal dari berbagai pesantren di seluruh Indonesia. Kami,keluarga saya dan 2 orang bujangan Indo,berembug mau patungan untuk mengundang rombongan tersebut ke rumah saya sabtu siang kemarin untuk silaturahmi dan makan siang. Para lelaki kebagian belanja bahan dan beberapa perlengkapan sedangkan saya kebagian masaknya. Sehari sebelumnya saya sudah nyicil bikin2 dessertnya dan malemnya mulai masak lauk pauknya,supaya pas hari H gak terlalu repot. Namun ternyata acara berubah,karena tiba2 jumat malem pihak rombongan meminta acara itu tempatnya di apartemen mereka saja,walaupun agak bingung dengan perubahan tersebut,saya nggak nolak,toh sama saja hanya berpindah tempat.

O,ya dua hari sebelumnya secara tidak sengaja saya dikasih tau mba susan kalo ada blog keluarga indonesia yang tinggalnya di Hartford,Mba Widi dan keluarga yang ternyata punya kaitan dengan rombongan Indonesia itu,ahirnya sekalian mereka kami undang untuk turut acara tersebut,jadi kopdar...alhamdulillah.

Kembali ke awal kisah,hari sabtu itu rencananya kami dan makanan dijemput jam 1 siang,keluarga Hartford sudah datang dan dua bujangan itu jg sudah ada,tinggal nunggu dijemput. O,ya konon ternyata bapak pengantar rombongan itu wisudaan di Umass siang itu dan kami baru mengetahuinya sesiang itu setelah bertanya2 kenapa sangat telat menjemput makanan (klarifikasi juga untuk Mba Widi ya). Karena tak kunjung tiba penjemput itu akhirnya kami makan siang duluan,sudah kelaparan sih hehe dan karena Raka sudah meminta2, cake untuk sajianpun akhirnya dipotong duluan. Jam 3 sore mereka baru datang karena acara wisudaan ternyata gak bisa diprediksi waktunya,dan rencana makan siang menjadi makan hampir malam,jam 5 sore. Lama banget ya perjalananya?karena ada insiden sedikit,mobil yang saya tumpangi dan mobilnya Keluarga Hartford ketinggalan mobil penjemput dan kami tidak tau pasti tempatnya,jadi agak2 nyasar dulu hehe,lumayan jalan2 tanpa sengaja.

Senengnya bisa bertemu dengan bapak kiyai dari berbagai Indonesia itu,bisa kopdaran dengan keluarga Mba Widi dan Mas Rizal.
Banyak hikmah dan pembelajaran yang didapatkan ahirnya dengan acara itu,ya salah satunya saya bisa masak untuk kurang lebih 30 orang (karena ditambah beberapa teman yang wisudaan) sendirian yang sebelumnya tidak pernah saya lakukan. Belajar...belajar dan belajar.

Thanks To....
1. Suami terkasih dengan segala bantuannya megang anak2 sementara saya masak,diantara kesibukannya belajar untuk ujian:)
2. Anak2 yang mau berbagi dengan keperluan ibunya kali ini:)
3. Banu yang nganterin belanja
4. Mas Beebach dan Om Utama untuk urunan dan belanja perlengkapannya
5. Keluarga Mas Rizal dan Mba Widi juga si kecil Akbar,sudah bersedia datang,semoga tidak kapok.
6. Mba Susan untuk loyangnya

Alhamdulillah...Insya Alloh tidak kapok hehe

Monday, May 16, 2005

Game...Game...dan Game jadi Games

Sejak hampir 3 bulan lalu,Raka kami perkenalkan games di komputer,awalnya dia bisa saja,maen sebentar,nggambar lagi,puzzle lagi,nonton tv lagi dll. Tapi yang sebentar2 itu ternyata hanya sebentar,karena kemudian dia jadi keranjingan,setelah berbagai games di cd bosen dia pindah ke Internet,ada barney,sesame street,fisher price dan teman2 lainnya di Pbskids. Kamipun berebut komputer,lalu dia dapat jatah sendiri,tapi monitornya gede dan mejanya tinggi,walopun duduknya sudah diganjal bantal Raka masih harus tanggah (menengadah),akhirnya korsi makan pun jadi pilihan,tapi jadi agak merepotkan karena kalo untuk naeknya harus dipangku,dan kalo sudah duduk disitu,mau makan tinggal bilang,minum tinggal pesan(jadi inget lagu Dina Mariana jaman baheula hihi)

Bertahta dikursi makan juga gak lama,karena tanpa diketahui sebabnya Monitor komputer Raka tiba2 mati,akhirnya Raka kembali ke laptop ayah deh.
--
Masih agak normal duduknya:)

Dan beberapa minggu terakhir,maen games ini sudah kebangetan,pernah dia tidak berhenti dari jam 9 pagi sampai jam 2 siang,turun dari kursi hanya untuk pipis,diajak maen yang lain nggak mau,makan mau disuapin sambil ngegames,kadang serius,diam kadang juga teriak2 sambil cengar-cengir dan sering kedengeran "great job...hahaha Ibuuu Aka great job cenah".
Sekarang Ai pun nggak ketinggalan sukanya,suara2 dari games itu kan menarik terus gambar warna-warni ditambah kakaknya yang ceria,Rai pun minta naik ikutan maen. Raka nggak rela,soalnya Ai suka mencet sembarangan dan gamesnya jadi kemana2,
,lalu Ai dipangku ku Ibu nonton games,tapi tak bertahan lama karena keukeuh ingin ikut mencet,teuteup gak aman. Akhirnya Ai harus rela nonton Raka maen sambil berdiri jinjit dibawah,kasian sih,tapi itu satu2nya cara aman Raka tidak terganggu dan Ai juga tidak protes seneng aja dan ikut ketawa tiwi gak lama sih,bentar2 nenen,emam,maen bola,nonton tv dan bobo.

Yang terasa menjadi masalah,lama waktu maen gamesnya itu lho...aduh gak nahan. Masa Raka maen games sehari bisa 5-6 jam,kadang tanpa jeda,memang tidak tiap hari selama itu,ya minimal 3 jam sehari ada. Dilarang dan dikasih pengertian sudah,diberi maenan lain tertariknya sebentar. Akhirnya saya sesering mungkin ajak anak2 keluar,ya Play ground ya family center kemanapun asal tidak di rumah,awalnya juga susah diajak keluar,banyak tawaran,hayu keluar tapi komputernya minta dibawa euh mana bisa atuh ka...,selalu harus dibujuk kecuali kalo dibilangin mau pergi sama Tante Susan dan Daniel dia semangat.

Banyak manfaatnya sih,vocab basa amerikanya nambah banyak,motorik halusnya terasah dengan klak klik,nalarnya juga,belajar ngitung wah...banyak deh pokoknya dan lagi ngegamesnya itu gak lagi dibantu bisa browsing sendiri. Ibunya pun terbantu,Raka anteng kan bisa mengurus yang lain. Yang saya khawatirkan mata Raka tidak sehat,terlalu lama melototin komputer sedangkan dia baru saja 3 tahun.

--
Ngegames dengan berbagai gaya,cikal...cikal...

O,iya pernah suatu malam ketika bedtime,kami ajak dia gosok gigi dsb,keluar tantrumnya,dan mempertanyakan sayang kami padanya. Intinya dia bilang "sayang nggak padanya,kalo sayang kenapa maen games dilarang". Euleuh....

Friday, May 13, 2005

"Multilingual" Ala Raka

Tepat seminggu nggak update,asa riweuh teupuguh (sibuk nggak jelas),mungkin ditambah unsur haroream (males) yg besar. Beberapa waktu lalu milis WRM rame membahas masalah bilingual atau multilingual untuk anak2. Jadi inget Raka,Rai mah belum dibahas karena dia masih asyik dengan bahasa ajaibnya.

Bahasa pertama Raka,Bahasa Sunda,karena sebelum setaunpun sudah mulai ngomong jadi sekarang kosa kata bahasa sundanya alhamdulillah sudah banyak pisan,pun dengan bahasa sunda yang menurut bbrp orang sunda sudah heubeul (lama)misalnya ngadakom (tengkurap) atau lalangkarakan (telentang). Bahasa keduanya,bahasa Indonesia. Sebelum kesini 4 bulan lalu,di Bandung Raka sempat sekolah selama satu semester,dan bahasa yang dipake tentu saja
Bahasa Indonesia,dan Alhamdulillah tidak mengalami kesulitan,pun disini ngobrol dengan orang indonesia lain pake Bahasa Indonesia masih lancar.
Dan sekarang disini Raka harus mulai belajar Bahasa ketiga,Bahasa Amerika (kata Raka). Kami tidak mengajarinya secara langsung dan khusus,karena percaya kehebatan anak2 yang pada umumnya lebih mudah untuk bisa bahasa asing melalui pergaulan atau pembiasaan2 lain. Kami hanya menemaninya membaca buku,nonton TV,bersosialisasi dan yang terakhir maen games. Dan kami menunggu Raka bertanya,tidak jarang tiba2 Raka nanya misalnya "What did you say teh naon ibu?"atau "tadi Teteh itu nyarios naon?"(Teteh itu bicara apa?) atau pertanyaan2 lain tentang Bahasa amerikanya dari suatu benda atau bentuk dsb. Alhamdulillahnya Raka masih pede saja bergaul dengan komunitas disini yang notabene berbeda dari bahasanya dan dia juga belum mengerti apa yang mereka obrolkan,hanya kadang2 ibunya yang merasa tidak enak ketika Raka ditanya,dia nggak menjawab malah hanya tersipu atau menghindar,setelah kita terjemahin baru dia jawab,tapi itu dulu,sekarang sudah mending,kalo ditanya yang jawabannya hanya perlu Yes or No,dia sudah mau jawab dengan benar. Dan syukurnya lagi disini orang2 mengerti kalo kami orang asing,jadi cukup memaklumi dengan keterbatasan bahasa amerikanya.

Jadi mudah2an saja seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan usianya,Raka makin menguasai bahasa amerikanya,pun tidak melupakan sundanya atau indonesianya. Tapi walaupun kedua bahasa itu akhirnya tersisihkan (semoga sih tidak,terutama sundanya,keukeuh hehe)minimal dia masih bisa mengerti dan jika suatu saat pulang ke Bandung tercinta,mudah untuk belajar lagi. Sekian dan Terima kasih hehe...

Friday, May 06, 2005

Walks to Explore Downtown Amherst

Sejak awal april lalu,Raka mengikuti kegiatan jalan2 diseputar downtown Amherts. Setiap jumat dari jam 10-12,each session include,story time,biasanya dibacakan buku yang berkaitan dengan tema hari itu,excursion,jalan bersama ke tempat yang dituju,art project,membuat sebuah karya berkaitan dengan tema,terakhir circle time,membahas hasil jalan-jalannya dan hasil karya anak2. Pesertanya tidak tentu kadang banyak,kadang hanya ber-7.
Minggu pertama,temanya buku,anak-anak diajak ke Jones Library,yang merupakan Public Libarary terbesar di Amherst. Mereka ditunjukkan berbagai ruang koleksi,tempat katalog,ruang referensi sampai ruang reservasi yang menyimpan koleksi jaman baheula juga pemeliharaannya. Kunjungan berakhir di children room. Art Project,anak2 disuruh "bikin" buku,menggambar dan mencurat-coret terus diberi judul.
Minggu kedua bertema instrumen,anak2 diajak ke Music Shop. Pemilik toko dengan senang hati memainkan berbagai alat musik yang ada,guitar,violin,maracas,gendang etc, dan anak2 boleh coba,berakhir cukup dengan Thanks a lot sir...hehe. Art project bikin alat musik dari kertas yg dibentuk setengah lingkaran diisi kacang,kata raka mah kecrek-kecrek.
Minggu ketiga jalan-jalan ke Hall Town,kantor balai kotanya Amherst kesana untuk naik ketempat tinggi dan melihat kebawah,mobil dan benda2 jadi lebih kecil. Art projectnya bikin mainan aja.

.Minggu keempat,Hari ini temanya Poem. Diajak jalan ke sebuah taman sudut downtown,disana ada dua sosok patung tipis dari besi yang duduk berhadapan,mereka adalah dua pujangga besar orang amherst. Robert Frost(1874-1963) dan Emily Dickinson (1830-1886)

Untuk menuju kesana,anak-anak diajak ke parking garage (lho?) . ternyata garage itu pilar2nya bergambar dan anak2 seneng liat2 gambar,lari2 dan teriak2 karena bergema,dan yang menarik lagi,setelah naik diatas garage itu ada poem windows,jadi kita bisa noong itu jendela dan disana terlihat puisi2 indah.

Foto-Foto Lainnya

--
Raka memeluk Robert Frost& Orang2 mengerubungi Emily Dickinson

-Image hosted by Photobucket.com
Maen Bubble di taman lalu setelahnya bikin art project,membuat ilustrasi buku puisi
-Image hosted by Photobucket.com
Sembari menunggu bis untuk pulang,ada pemandangan indah penyegar mata

Wednesday, May 04, 2005

Untuk Raka

Terima Kasih banyak kepada semua orang yang telah mendoakan Raka, semoga Alloh Swt mengabulkannya,dan mudah2an doa yang sama juga untuk anak-anak bangsa,anak-anak dunia sehingga menjadi orangtua tidak lagi sesulit kini,maybe.

Tidak mudah ternyata menjadi orang tua,yang harus jadi Tauladan,sumber ilmu,penunjuk arah etc.
Tiga tahun menemani pertumbuhan Raka,terasa tidak lama tapi sangat banyak yang terjadi. Perubahan fisiknya,perubahan keinginannya,perubahan senyum dan tangisnya,juga tumbuhnya keberanian untuk marah,untuk unjuk diri,untuk diakui. Tapi sudahkah saya menempatkan diri ditempat yang tepat,menemaninya dengan baik?
Ini yang sering disesali,banyak hal yang didapat Raka dari ibunya bukan yang terbaik untuknya. Ketika Raka mulai menumbuhkan keberanian untuk "manjat",ibunya melarang karena khawatir jatuh,selain akan membuat Raka sakit,ibunya pun jadi lebih repot. Ketika Raka mulai bisa "mengeja" dan ingin diakui serta dipuji,ibunya sibuk dengan "ketidaknyamanan" hamil muda dan kesendirian menjadi orang tua tunggal,banyak ketika dan banyak saat yang "hancur" karena keegoisan ibu yang bersembunyi dibalik rasa "orang tua dengan segala khawatir",banyak kemarahan yang keluar karena ketidaksabaran menjadi ibu dari seorang Raka yang cukup sering sakit,seorang Raka yang banyak bertanya,banyak keingintahuan,banyak keinginan khas anak2 padahal.

Duh....rasa bersalah makin terasa menyesakkan ketika melihat Raka tidur dengan senyum,tertawa bahagia dengan keberhasilannya menulis atau menggambar sesuatu. Anak sesehat itu,sepintar dan selucu itu,anak yang merupakan anugerah dan amanat terbesar,kenapa disia-siakan?
Hapunten ibu ka...hapunten pisan...

Semoga masih banyak sempat untuk memberikan yang terbaik untuk kebersamaan kita. Amin.